Helmut Marko Sebut Halo Tak Sempurna, Bahkan Ganggu Proses Evakuasi Pebalap

Berita F1: Kritikan mengenai perangkat pelindung kokpit terus mengalir hingga menjelang balapan kedua. Kali ini Konsultan tim Red Bull, Helmut Marko, menyatakan kekhawatiran tentang Halo yang bisa mengancam saraf saat proses evakuasi pebalap, terutama saat mengalami cedera tulang belakang.

Setelah banyak terjadi cedera fatal dialami para pebalap seperti yang dialami Henry Surtees dan pebalap IndyCar, Justin Wilson. FIA mempertimbangkan untuk mengadopsi perangkat pelindung kokpit pada tiap mobil balap.

Beberapa opsi seperti kanopi yang terpasang di pesawat tempur sempat digagas, meski cukup aman namun benda itu tidak terpilih karena berpotensi menyebabkan kesulitan saat pebalap akan mengevakuasi diri, terutama saat mobil terbakar dan terbalik.

Kemudian di tahun 2018 ini Halo akhirnya dipilih dan diwajibkan terpasang pada tiap mobil. Meski telah direncanakan dengan matang dan melalu berbagai macam ters, namun Halo tetap banyak mendapat kritik baik dari pebalap, tim, maupun penggemar F1.

Kali ini Konsultan tim Red Bull menekankan bahwa masih ada hal yang penting untuk diperhatikan dari perangkat Halo terutama saat proses evakuasi pebalap yang mengalami cedera tulang belakang.

"Halo ini bentuknya luar biasa jelek. Dan tidak dipikirkan matang-matang," ujar Marko dilansir dari Motorsport.com.

"Karena kecelakaan seperti yang dialami [Filipe] Massa [di GP Hungaria 2009] masih bisa terjadi [dengan Halo]. Ruang pebalap juga makin terbatas, seperti yang bisa Anda lihat saat mereka berusaha masuk ke dalam mobil.”

"Lalu jika ada pebalap yang mengalami cedera tulang belakang, ini masih bisa terjadi karena tingginya G-force, saat mereka dievakuasi ada potensi itu bisa mematikan saraf terakhir. Seharusnya ini bukan arah yang dituju Formula 1." pungkasnya

Artikel Tag: FIA, liberty, F1 2018, halo, Helmut Marko