Helmut Marko Khawatir dengan Masa Depan Verstappen

Berita F1: Helmut Marko telah mengungkapkan kekhawatirannya atas keinginan Max Verstappen untuk meninggalkan Red Bull di tengah performa gemilang mereka di Grand Prix F1 Bahrain.

Verstappen finis di urutan keenam dalam balapan hari Minggu di Bahrain, tertinggal 34,3 detik dari pemenang balapan Oscar Piastri. Tanpa Safety Car, hasil balapan bisa jauh lebih buruk bagi Verstappen dan Red Bull.

Dua kali pit stop yang lambat dan pergantian ke ban keras yang tidak disukai membuat Verstappen kesulitan untuk menantang Pierre Gasly dari Alpine dan Esteban Ocon dari Haas, yang melaju di depannya selama pertengahan balapan.

Meskipun performa Red Bull kurang baik dibandingkan McLaren di awal tahun, Verstappen tetap bersaing untuk meraih gelar juara. Verstappen hanya tertinggal delapan poin dari Lando Norris setelah empat putaran pada tahun 2025.

Dalam wawancara dengan Sky Germany setelah balapan, Marko ditanya seberapa khawatirnya dia bahwa Verstappen dapat memutuskan untuk meninggalkan tim jika tidak ada tanda-tanda perbaikan.

"Itu sangat besar. Perbaikan harus dilakukan dalam waktu dekat agar ia memiliki mobil yang dapat membuatnya menang," jawab Helmut Marko.

"Itu seharusnya bukan suatu kebetulan, seperti saat hujan di Brasil atau di Jepang. Di sana lintasan datang kepadanya dan ia membuat putaran ajaib. Harus ada landasan yang stabil."

Meskipun Verstappen dikontrak oleh Red Bull hingga akhir tahun 2028, masa depannya terus menjadi topik hangat sejak awal tahun lalu.

Bos Mercedes Toto Wolff berbicara di depan umum tentang minatnya untuk mengontrak Verstappen sebagai pengganti Lewis Hamilton. Namun, karena Verstappen tidak mau pindah, Kimi Antonelli yang diberi kesempatan mengemudi. Untuk tahun 2026, Mercedes masih belum memutuskan susunan pembalap mereka.

Artikel Tag: Max Verstappen, Red Bull, Helmut Marko