Christian Horner Sebut Sukses Red Bull Tidak Semata Karena Adrian Newey

Berita F1: Christian Horner yang kini menjadi figur tak tergantikan sebagai kepala tim tersukses Red Bull, bicara tentang penolakannya kepada tim lain dan peran Adrian Newey.

Pria asal Inggris ini ditunjuk ketika produsen minuman energi ini mengambil alih Jaguar pada 2004 dan kini menjadi salah satu kepala tim terlama di tim itu. Dia telah memimpin tim ini meraih enam gelar juara konstruktor dan tujuh gelar juara dunia pebalap bersama Sebastian Vettel dan Max Verstappen.

Musim 2023 mungkin menjadi tahun terbaik yang pernah ada untuk Red Bull dengan 21 kemenangan dalam 22 balapan, dominasi yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak dominasi McLaren pada musim 1988.

Keberhasilan ini membuatnya mendapatkan penghargaan OBE dalam daftar Penghargaan Tahun Baru dari Raja Charles III atas jasanya di dunia motorsport. Meskipun ada tawaran untuk mengelola tim lain selama bertahun-tahun memimpin Red Bull, Christian Horner tidak merasa perlu untuk menjajaki prospek lain.

"Selalu sangat menyenangkan ketika Anda menerima tawaran atau ketertarikan dari tim lain, tetapi hati saya ada di sini," kata Horner kepada Motorsport.

"Saya telah membangun tim ini, saya telah bergabung sejak awal, saya merasa bertanggung jawab kepada orang-orang dan pemegang saham serta semua mitra yang kami miliki," paparnya.

Apakah Horner sendiri ingin menjadi pemegang saham di tim Red Bull? "Tidak, karena Red Bull selalu memiliki tim ini 100 persen dan mendukung kami dengan cara yang luar biasa. Saya sendiri selalu memperlakukan tim seolah-olah itu adalah uang saya sendiri, jadi kami membelanjakannya dengan bijak dan bertanggung jawab."

Adrian Newey telah lama disebut-sebut sebagai sutradara kesuksesan Red Bull selama bertahun-tahun, karena telah menghasilkan desain mobil yang sering kali membuat tim lain meniru konsepnya.

Meskipun peran Newey telah berkurang dalam keseluruhan desain mobil dalam beberapa tahun terakhir, dia telah terjun dalam upaya pengembangan penting saat dibutuhkan.

RB19 merupakan contoh terbaru dari sebuah mobil yang sangat dominan dalam balapan, memungkinkan Max Verstappen dan Sergio Perez untuk mengeksploitasi performanya dengan ban Pirelli yang rumit.

Namun Christian Horner percaya bahwa Adrian Newey hanyalah salah satu anggota kunci dari sekian banyak orang penting dalam tim teknis kelas dunia mereka, yang baru-baru ini kehilangan Chief Engineering Officer Rob Marshall ke McLaren.

"Adrian adalah bagian penting dari tim dan prestasi yang kami raih. Namun tentu saja perannya telah berkembang selama bertahun-tahun dan tim teknis di bawahnya, yang dipimpin oleh Pierre Wache, melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka tidak bergantung pada Adrian," ujar Horner.

"Adrian memiliki kemampuan untuk masuk, keluar dan mengerjakan proyek-proyek lain. Saya rasa itu adalah bagian dari evolusi tim mana pun," tegasnya.

(aw)

Artikel Tag: adrian newey, Christian Horner, Red Bull