CEO McLaren Ledek Red Bull Mengenai Adrian Newey

Berita F1: CEO McLaren, Zak Brown yakin kepergian Red Bull baru-baru ini dari F1 telah "mengganggu stabilitas" tim, yang menunjukkan bahwa mereka kehilangan pengaruh Adrian Newey dari perspektif teknis.

McLaren hanya tertinggal delapan poin di belakang Red Bull dalam kejuaraan konstruktor F1 setelah Grand Prix Italia. Red Bull mengalami hasil terburuk mereka dalam hal performa murni sejak Singapura tahun lalu, di mana mereka finis kelima dengan Max Verstappen.

Red Bull telah kehilangan sejumlah personel kunci, dengan Rob Marshall bergabung dengan McLaren tahun lalu. Kepergian Newey diumumkan menjelang Grand Prix Miami awal tahun ini, sementara Jonathan Wheatley akan meninggalkan tim pada akhir tahun 2024 untuk menjadi kepala tim di Audi. Brown tidak takut untuk mengolok-olok di masa lalu, mengisyaratkan bahwa ada banyak "CV yang beredar" dengan staf kunci Red Bull yang ingin pergi.

Berbicara setelah balapan di Monza kepada Sky Sports, CEO McLaren, Zak Brown memberikan pandangannya tentang Red Bull. "Pada akhirnya saya tidak tahu apa yang terjadi di sana. Adrian Newey, saya yakin akan menyenangkan jika dia hadir di meja ruang konferensi sekarang untuk membahas cara meningkatkan mobil dan Jonathan Wheatley masih di sana tetapi dia akan terus maju. Rob Marshall telah bergabung dengan kami," katanya.

“Anda memiliki tiga orang paling senior yang pernah berada di Red Bull - tiga kontributor besar. Ini pasti sebuah kehilangan. Kita semua pernah mengalami pit stop yang buruk, tetapi tampaknya keadaan sedikit lebih tidak stabil daripada sebelumnya.”

Artikel Tag: adrian newey, Red Bull Racing, zak brown