Binotto Tuding Safety Car Gagalkan Upaya Ferrari Raih Podium Ganda

Berita F1: Bos Ferrari, Mattia Binotto, yakin Charles Leclerc dan Carlos Sainz bisa naik podium di GP Italia seandainya diberikan waktu untuk berduel selepas Safety Car.

Ferrari mampu memimpin balapan GP Italia usai Charles Leclerc merebut pole position. Sayangnya, pemuda asal Monako itu tidak mampu mengkonversikannya menjadi kemenangan.

Ia kalah dari rival utamanya dalam perebutan gelar, Max Verstappen, yang start dari P7. Ini menjadi bukti bahwa Red Bull Racing sangat tangguh.

Hasil di Monza membuat semua orang kembali menyoroti cara bos Ferrari, Mattia Binotto, memimpin tim. Namun, ia berkelit bahwa Leclerc dan Carlos Sainz mampu memberikan perlawanan.

Itu berkat eksekusi strategi yang baik dan jet darat F1-75 yang bebas kendala. Upaya Sang Kuda Jingkrak menempatkan kedua pebalapnya di atas podium gagal karena balapan dituntaskan pada periode Safety Car, yang keluar akibat mogoknya mobil Daniel Ricciardo.

Charles Leclerc berhasil finis kedua, sedangkan Sainz yang start dari urutan ke-18 berakhir di P4. Seandainya mereka diberikan waktu untuk berduel selepas Safety Car, Mattia Binotto menilai misi Ferrari bakal tercapai.

“Ini adalah akhir pekan yang lebih baik untuk kami. Kami bisa melihat itu sejak kualifikasi di mana kami dapat pole position dan Carlos Sainz melakukan dengan sangat baik. Dalam balapan, kami menunjukkan punya mobil bagus. Kedua pebalap melakukan tes dengan fantastis,” ucapnya dikutip dari DAZN.

“Carlos membuat comeback dari akhir dan salah satu yang memperlihatkan progres paling bagus dari belakang. Tanpa Safety Car, dia bisa berdiri di podium dengan ban baru, tapi Max Verstappen tetap lebih kencang daripada kami. Mungkin bukan pada pace riil, tapi ya ada degradasi ban,” ia menjelaskan.

“Lebih daripada kasihan, itu mengecewakan dan sesuatu yang membuat marah. Kami tidak mengerti kenapa mobil di belakang Safety Car tidak membuka, karena tidak ada masalah keselamatan.”

“Mereka perlu lebih kencang, olahraga adalah pertunjukan dan FIA perlu melakuka pekerjaan dengan lebih baik,” tegas Binotto.

Pria berusia 52 tahun itu lalu menjelaskan trik yang digunakan timnya demi memepet Max Verstappen yang kemudian dikacaukan oleh kemunculan Safety Car.

“Kami memiliki pemakaian sedikit lagi dan robekan dibanding Max. Jika kami tetap menggunakan strategi serupa, itu bukan opsi terbaik kami. Kami harus bermain dan ambil risiko," ia menuturkan.

“Kami lihat, Max siap berhenti dan memilih opsi berbeda dari kami. Jadi jika kami lanjut, dia akan berhenti. Kami dibilang kurang beruntung karena Virtual Safety Car berakhir saat kami masih di pitlane.”

“Saya kira itu pilihan bagus untuk kami, kami tahu bahwa dengan itu bisa keluar Safety Car di bagian akhir yang bisa mengubah berbagai hal. Itu muncul tapi dia menyelesaikan balapan dengannya,” tutup Binotto.

Artikel Tag: Mattia Binotto, Ferrari, F1 2022, GP Italia