Berita F1: Perlu Sosok Pemimpin Diktator Untuk F1

Ligaolahraga - Berita F1 | Alan Jones yakin, Formula 1 memerlukan sebuah perubahan kediktatoran gaya baru untuk memastikan keputusan penting mengenai arah masa depan dapat dibuat secara akurat dan cepat. Dirinya juga mengusulkan F1 bisa mengadopsi sistem shootout V8 Supercars.

Balapan Grand Prix telah mengalami periode yang tidak stabil berupa perjuangan para tim, perubahan teknis dan sistem kualifikasi baru yang berantakan akhir – akhir ini. Pergolakan tersebut telah menyebabkan Grand Prix Drivers Association menyerukan perubahan dalam pemerintahan, dan menyebut struktur pengelolaan saat ini sudah ‘usang’.

Pengenalan format kualifikasi eliminasi menekankan krisis olahraga dengan sistem yang tak disukai semua orang yang berlanjut di Bahrain setelah banyak dicela.

Dengan keputusan yang membutuhkan dukungan penuh dari para tim, para bos F1 dan FIA, juara dunia 1980 Jones merasa olahraga akan lebih menguntungkan untuk format kepemimpinan yang secara langsung, yang mana mirip dengan yang digunakan Bernie Ecclestone. "Menurut saya, untuk hal yang seperti ini sangat membutuhkan peran seseorang yang diktator," ujar Jones.

Jones menambahkan bahwa ketika Anda sudah mendapat sebuah komite yang bertanggung jawab atas sesuatu seperti ini, akan selalu sulit untuk melalui sesuatu dan ada banyak kepentingan tetap di luar sana. "Menurut saya, perlu seseorang seperti Bernie (Ecclestone) untuk mengatakan ini adalah keputusan kita, jadi mari kita lanjut saja, kata Jones.

Sementara format kualifikasi 2015 direncanakan akan diperkenalkan kembali di Cina, Ecclestone dan FIA telah menyatakan dukungan mereka dari keinginan tim kolektif untuk terus mengeksplorasi alternatif baru untuk 2017. Jones mengatakan ia ingin melihat F1 mengadopsi sistem 10 besar shootout yang digunakan oleh V8 Supercars.

Artikel Tag: Alan Jones, f1, format baru, format lama, v8 supercars, Grand Prix