Alpine Ungkap Mobilnya Sensitif dengan Suhu Tinggi
Berita F1: Alpine menjelaskan bahwa salah satu penyebab buruknya performa mereka di GP Bahrain karena mobil mereka, A521 tak tahan dengan suhu panas.
Tim Alpine F1 tak mampu meraih poin saat GP Bahrain, lomba pertama Kejuaraan Dunia F1 2021, yang diselenggarkan akhir bulan lalu. Turun untuk kali pertama menggantikan nama Renault, mereka tak dapat bersaing dengan tim-tim menengah ke atas. Pebalap mereka, Esteban Ocon menghabiskan sebagian besar balapan di Sirkuit Internasional Bahrain yang berdurasi 56 lap (302,826 km) itu di luar zona poin usai tersisih di kualifikasi pertama (Q1) dan dihantam oleh Sebastian Vettel (Aston Martin) di penghujung kualifikasi. Start dari posisi keenam belas, pebalap Prancis itu hanya dapat naik tiga level saat menyentuh finis sehingga tak mampu meraih poin (zona 10 besar).
Fernando Alonso, rekan duet Ocon, sedikit lebih baik di kualifikasi dengan keberhasilannya memulai balapan di grid kesembilan. Akan tetapi, juara dunia 2005 dan 2006 itu mundur di lap 32 dikarenakan kerusakan pada rem.
Usai GP Bahrain, para teknisi Alpine mengungkapkan bahwa performa sasis A521 tak sesuai dengan ekspektasi karena pengaruh suhu yang lebih hangat di Bahrain. Dari hal tersebut, dapat dibuat kesimpulan jika sasis A521 yang bermesin Renault E-Tech 20B tersebut sangat peka terhadap suhu tinggi.
“Kami tak senang dengan performa mobil saat turun di sesi-sesi yang panas. FP3 di Bahrain sedikit menyulitkan sehingga kami baru dapat kembali kompetitif pada sore menjelang malam, saat digelarnya FP4 dan kualifikasi,” ucap Marcin Budkowski, Direktur Eksekutif Alpine.
“Temperatur cukup ekstrem, lebih panas daripada saat kami tes pramusim. Saat di pit di awal FP3, suhu ruangan saat itu 38ºC. Saya rasa di trek dapat mencapai suhu 47-48ºC. Itu lebih panas dibanding dua pekan sebelumnya, saat kami tes di sana,” tambahnya.
Budkowski menjelaskan, setiap tim pasti merasakan hal yang serupa dengan tim mereka. Namun, mereka tentu punya cara untuk mengatasi suhu tinggi dikarenakan tiap mobil punya karakter dan mesin yang berbeda. Dirinya mengakui bahwa kondisi sasis Alpine A521 yang peka terhadap suhu tinggi tersebut membuatnya sedikit cemas.
“Sekarang kami masih 0,2 atau 0,3 detik per lap di belakang mobil milik tim-tim yang kami jadikan sebagai target untuk dikalahkan,” kata Budkowski.
Alpine berencana untuk melakukan pembaruan (upgrade) pada beberapa komponen untuk menghadapi GP Emilia Romagna yang diadakan di Sirkuit Imola, Italia, pada akhir pekan depan (16-18 April). Modifikasi tersebut tentu bertujuan agar mendapatkan performa ideal untuk bertarung dengan tim-tim medioker.
Di Imola, Budkowski sepertinya dapat sedikit bernapas lega. Walau saat ini sedang musim semi, suhu udara di Italia diyakini takkan sepanas Bahrain. Ia pun berharap Alpine dapat segera menemukan solusi untuk menghadapi lomba-lomba pada musim panas nanti.
“Kami punya pekerjaan rumah untuk mencari solusi mengapa A521 yang sepertinya kurang kompetitif di suhu tinggi seperti yang terjadi di Bahrain,” tuturnya.
“Saya rasa di Imola dan Portugal (lomba berikutnya) tak akan menjadi masalah (suhu tinggi seperti di Bahrain). Akan tetapi, hal tersebut dapat menjadi problem saat kami turun di masa musim panas nanti,” tutupnya.
Artikel Tag: Alpine Team, F1 2021, Fernando Alonso, Esteban Ocon
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/alpine-ungkap-mobilnya-sensitif-dengan-suhu-tinggi
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini