Pemilik Alter Ego Bicara Mengenai Tantangan Bangun Bisnis Esports

Berita Esports: Pemilik Alter Ego, Delwyn Sukamto membicarakan mengenai tantangan membangun tim dan bisnis esports secara keseluruhan.

Perkembangan dalam beberapa tahun terakhir memang tengah meningkat pesat. Hal ini juga yang membuat cukup menjamurnya pertumbuhan organisasi esports di dunia, termasuk di Indonesia yang tak hanya ada di kota-kota besar, meskipun sebagian besar statusnya masih amatir atau semi-profesional.

Hal ini menjadi kesempatan bagus bagi para player untuk berkarier di dunia esports, sekaligus menunjukkan bahwa bisnis ini sangat menjanjikan. Namun, tetap saja ada tantangan yang bakal dihadapi oleh manajemen organisasi dalam membangun “kerajaannya” menjadi lebih besar lagi. Namun, tentu saja tidak semua organisasi esports tersebut bisa menjadi sama besarnya antara satu dengan yang lainnya.

Hal ini bergantung kepada bagaimana cara mereka menangani setiap permasalahan yang muncul, pengambilan keputusan, perekrutan pemain, manajemen pemain, kekuatan finansial, dan lainnya.

Hal ini diungkapkan Ko Delwyn dalam video berjudul “Way to Glory – Episode 1 New Hope | Alter Ego New Season Journey” di channel Youtube resmi organisasi yang lebih banyak membahas mengenai divisi MLBB mereka jelang menghadapi MPL ID S15. Meski demikian, sang pendiri menceritakan banyak hal, mulai dari awal mula membentuk Alter Ego dari ketidaksengajaan, pemilihan nama, hingga tantangan terbesar yang dihadapi dalam membantun tim dan juga bisnis esports.

“Menurut saya bisnis esports ini sangat rumit, karena ada banyak orang yang tidak mengerti betapa susahnya. Kita itu harus (bisa) deal dengan player yang kebanyakan tidak lulus kuliah, bahkan ada beberapa yang lulus SMA saja belum tentu,” ungkap pemilik Alter Ego itu.

“Jadi buat kita bisa ngajarin, mengedukasi, dan deal sama orang-orang yang bisa dibilang awalnya kurang profesional itu sangat sulit menurut saya. Apalagi kebanyakan (di antara) mereka juga umurnya di bawah 18 tahun saat mereka baru mulai karier di esports. Jadi mereka masih bisa dibilang belum dewasa.”

“Jadi di situ yang menjadi tantangan paling besar buat… bagaimana caranya manajemen dan player itu bisa satu visi misi dan membuat orang yang memang belum dewasa bisa lebih cepat dewasa. Di luar itu, secara bisnis, esports itu awalnya bakar uang banget,” tuturnya.

Artikel Tag: Alter Ego, Esports, Bisnis