Top 10 Gol Lesatan Pavel Nedved Sepanjang Kariernya
Ragam Sepak Bola: Pavel Nedved memiliki beragam memori manis di atas lapangan hijau baik bersama Juventus, Lazio atau tim nasional Republik Ceko. Kami mencoba merangkum 10 momen yang menjadi gol terpenting dalam karier sang legenda.
Sang meriam Ceko dikenal sebagai salah satu pesepak bola terbaik di generasinya hingga diganjar dengan sebuah penghargaan Ballon d'Or di tahun 2003 yang membuktikan kehebatannya di atas lapangan. Kariernya utamanya dibangun bersama Juventus, namun ada beragam momen manis yang dilaluinya dengan dua tim berbeda lainnya yang juga tak bisa dilupakan oleh pemain yang bertipikal memiliki tendangan geledek ini.
1. Gol Perdana untuk Republik Ceko
Nedved lakoni debutnya berkostum timnas Ceko dengan menjadi cameo selama enam menit di laga persahabatan kontra Republik Irlandia tanggal 5 Juni 1994, namun ia harus menunggu selama dua tahun untuk mencetak gol perdana bagi negaranya.
Uniknya, gol itu diciptakan kala menghadapi Italia, negara yang menjadi tempatnya berkarier dan dikenal sebagai pemain kelas dunia kelak. 14 Juni Ceko menghadapi Gli Azzurri setelah dikandaskan oleh Jerman di laga pembuka dengan skor 2-0 lima hari sebelumnya.
Italia yang dilatih oleh Arrigo Sacchi saat itu menyandang predikat calon juara lantaran menjadi runner-up di Piala Dunia 1994 dan hanya kalah melalui adu penalti dari Brasil. Dengan modal kemenangan 2-1 atas Rusia di partai pembuka, Sacchi memilih untuk mengistirahatkan empat pemain pentingnya, yakni Alessandro Del Piero, Angelo Di Livio, Gianfranco Zola dan Pierluigi Casiraghi.
Namun Nedved sukses membungkam juara dunia tiga kali tersebut setelah umpan silang Karel Poborsky dari sayap kanan diterima dengan baik olehnya dan dilesakkan dengan sempurna ke gawang. Italia kemudian sukses mencetak gol penyeimbang melalui Enrico Chiesa, Radek Bejbl mengembalikan keunggulan bagi Ceko.
Ceko akhirnya lolos ke babak knock-out setelah menang head-to-head atas Italia di laga ini dan melaju hingga babak semifinal di Piala Eropa 1996, sedangkan Italia tersingkir di babak penyisihan grup.
2. Gol Penentu Piala Winners
Lazio mengklaim trofi perdana di kancah Eropa ketika Pavel Nedved melepaskan tendangan voli dengan laga tersisa sembilan menit lagi pada final Piala Winners tahun 1999 silam. Terakhir kali wakil Italia meraih trofi di kancah Eropa adalah di tahun 1961.
Pavel Nedvěd scores a beauty vs Mallorca in the last ever UEFA Cup Winners' Cup final, 1999.pic.twitter.com/FMGJsfqgDS
— 90s Football (@90sfootball) March 11, 2016
3. Gol Ciamik di Laga Derby Roma
Nedved meninggalkan jejak menawan di laga bertajuk Derby della Capitale dengan melakukan terobosan sendirian ke daerah pertahanan Il Giallorossi sebelum melepaskan tendangan cungkil yang biasa disebut pallonetto oleh publik sepak bola Italia.
— Reinaldy Darius (@reiners97) November 13, 2017
Gol itu terjadi di pekan ketujuh musim 1997/1998 dan Il Biancocelesti menang dengan skor 3-1 atas seteru abadinya, namun Lazio hanya menempati posisi ketujuh di klasemen akhir musim sedangkan Roma ada di peringkat keempat.
4. Derby dello Scudetto Pembawa Scudetto
Pada musim 1999/2000, Lazio dan Juventus bertarung sengit di papan atas klasemen dan Aquile dipertemukan dengan AS Roma pada pekan ke-27 hingga laga yang mulanya bertajuk Derby della Capitale disebut sebagai Derby dello Scudetto. Lazio menang dengan skor 2-1 atas Giallorossi dengan Nedved mencetak gol penyeimbang setelah Vincenzo Montella membuka skor. Gelandang asal Ceko itu melewati kerumunan lini pertahanan Roma dan menceploskan bola dengan sempurna ke gawang.
Laga itu akhirnya dimenangkan lewat gol Juan Sebastian Veron dan Lazio pun mengakhiri musim sebagai peraih Scudetto dengan koleksi 72 poin, hanya unggul satu poin dari Juventus.
5. Gol Debut untuk Juventus
Pavel Nedved ditransfer oleh Lazio ke Juventus pada musim panas tahun 2001 dengan harapan bisa menggantikan peran Zinedine Zidane yang menjadi rekor transfer termahal kala itu seharga 75 juta euro. Dengan mahar sebesar 42 juta euro yang dikeluarkan oleh Il Bianconeri untuk meriam Ceko, tentunya ada ekspektasi tinggi kepada Nedved.
2001. #OnThisDay si gioca Juve-Perugia. E al minuto 52 arriva il primo gol in âš«ï¸âšªï¸ di un certo Pavel Nedved... pic.twitter.com/AoS0K0yNRs
— JuventusFC (@juventusfc) December 1, 2016
Namun sang gelandang penyandang nomor punggung 11 itu kesulitan untuk membuktikan diri di awal kariernya di Turin lantaran tak kunjung mencetak gol selama 10 pekan pertama Serie A. Namun gol yang ditunggu akhirnya tiba juga pada pekan ke-13 di tanggal 1 Desember 2001, yang tercipta dengan cara yang tak biasa bagi Nedved, yaitu melalui sundulan.
6. Gol Ciri Khas Nedved ke Gawang Piacenza
Nedved dijuluki meriam Ceko bukan tanpa alasan, sebutan itu disematkan kepadanya karena memiliki tendangan keras melalui kaki kanannya dan gol ciri khas dirinya terjadi di laga penting di giornata ke-32 Serie A musim 2001/2002.
Juventus sedang bersaing ketat dengan Inter Milan di puncak klasemen dan kemenangan tentunya sangat dibutuhkan dalam upaya mereka merengkuh Scudetto. Gol semata wayang yang dilesakkan oleh Nedved ke gawang Piacenza sangat berguna bagi timnya yang pada akhir musim itu sukses merengkuh Scudetto melalui laga penentuan di pekan terakhir yang diingat dengan kejadian 5 Mei, ketika Juventus menang atas Udinese dengan skor 2-0 dan Inter dikandaskan oleh Lazio dengan skor 2-4.
7. Gol Pembuktian Nedved di Hadapan Zidane
Seperti yang diketahui perekrutan Nedved ke Juventus tidak akan terjadi jika Zidane tak hengkang ke Real Madrid dan sang gelandang asal Ceko kerap mendapatkan kritikan karena prestasi Il Bianconeri di eranya tak sebaik di era Zidane.
Juventus- Real Madrid, 3-1, Semi-Final CL 2003. Trezeguet, Del Piero, Nedved. ⚪🖤 pic.twitter.com/q3wCIw1BFk
— in progress (@pizzacalcio) September 15, 2017
Juventus menembus dua final Liga Champions bersama Zidane, namun di musim perdananya di Juve, Nedved tak mampu mengantar mereka lolos dari babak penyisihan grup. Namun di musim keduanya, Juventus akhirnya mampu lolos ke final Liga Champions dengan Nedved memainkan peranan kunci di musim 2002/2003.
Ia mencetak gol untuk Juventus di leg kedua semifinal tahun 2003 yang membuat timnya menang 3-1 atas Real Madrid setelah takluk 2-1 di Santiago Bernabeu. Gol itu merupakan bukti bagi dirinya setelah Juventus ditinggalkan Zidane dan Nedved menampilkan performa ciamik di Stadio Delle Alpi malam itu.
Namun demikian, sang gelandang tak bisa bermain di final karena menerima kartu kuning di laga itu. Juventus akhirnya kalah dari AC Milan di laga puncak melalui adu penalti dan gagal meraih trofi perdana setelah tahun 1996.
8. Sontekan Mematikan di Amsterdam
Setelah menerima penghargaan Ballon d'Or 2003 dan mengantar Juventus menjadi finalis Liga Champions di tahun yang sama, karier Nedved dan Bianconeri tidak berjalan ciamik di musim 2003/2004. Si Nyonya Tua memulai lembaran baru di 2004/2005 bersama pelatih anyar, Fabio Capello, setelah Marcello Lippi dipecat.
100. Pavel Nedved
— والدة â¤ï¸ (@zerathird) October 18, 2017
Ajax Amsterdam - Juventus FC (0-1)
Phase de Groupes 2004 pic.twitter.com/eQnOTNnRh5
Nedved sekali lagi membuktikan dirinya masih menjadi salah satu yang terbaik di laga pembuka babak penyisihan grup Liga Champions kontra Ajax di Amsterdam Arena. Ia mencetak gol ciamin melalui satu sontekan kaki kanannya ke pojok kiri gawang lawan dari pinggir kotak penalti.
9. Gol di Derby d'Italia
Pavel Nedved juga meninggalkan jejaknya di salah satu Derby penting di tanah Italia, yakni Derby d'Italia antara Juventus dan Inter Milan. Musim 2005/2006 baru memasuki pekan keenam kala itu, namun persaingan Bianconeri dan Nerazzurri tak pernah senyap dan Nedved mencetak gol kedua untuk Juve melalui tendangan bebas di laga itu, setelah David Trezeguet membuka skor. Itu merupakan gol perdana sang gelandang asal Ceko di musim itu.
âš½ #GoalOfTheDay
— JuventusFC (@juventusfcid) October 2, 2017
📆 02.10.2005
🇨🇿 Pavel Nedved
🆚 @Inter_id
⚪ï¸âš«ï¸ #FinoAllaFinepic.twitter.com/w9UXWkExMn
Ini merupakan pertemuan sebelum skandal Calciopoli menguak di musim panas 2006 dan hingga saat ini, setiap kali kedua tim bertemu di lapangan, maka bumbu Calciopoli tak pernah jauh-jauh mewarnainya.
10. Roma Masih Jadi Korban Nedved di Usia Senja
Pekan ke-29 Serie A musim 2008/2009, itu merupakan musim terakhir bagi Nedved berkarier sebagai pesepak bola profesional, namun AS Roma masih saja menjadi korban tendangan keras sang gelandang di usianya yang sudah menyentuh angka 37 kala itu.
Il Bianconeri sedang berusaha meraih kembali kejayaannya setelah bermain semusim di Serie B pada 2006/2007 dan di 2008/2009 mereka kembali bersaing di papan atas, menjadi pesaing utama Inter Milan dalam perebutan Scudetto meski terpaut tujuh poin di klasemen pada pekan ke-28. Namun setidaknya Juventus masih bisa bersaing dan kembali menjadi tim papan atas Serie A.
Roma kandas dengan skor 4-1 oleh Juventus berkat gol-gol yang dilesakkan oleh Vincenzo Iaquinta (2), Olof Mellberg dan yang terakhir Nedved. Sang gelandang legendaris lagi-lagi mencetak golnya melalui ciri khas tendangan keras dari luar kotak penalti.
âš½ #GoalOfTheDay
— JuventusFC (@juventusfces) March 21, 2017
💥 Pavel #Nedved
🆚 Roma
🗓 21/03/2009
⚪ï¸âš«ï¸ #FinoAllaFine#ForzaJuvepic.twitter.com/N5QQtmrH53
Artikel Tag: Pavel Nedved, Juventus, Lazio, Republik Ceko
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/top-10-gol-lesatan-pavel-nedved-sepanjang-kariernya
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini