Timnas Italia Dinilai Beruntung Hanya Kalah 0-1 dari Spanyol

Penulis: Rei Darius

Sabtu 22 Jun 2024, 20:56 WIB

Berita Piala Eropa: Eks pelatih timnas Italia, Arrigo Sacchi, menilai bahwa tim asuhan Luciano Spalletti cukup beruntung untuk hanya kalah 0-1 dari Spanyol di lanjutan Piala Eropa 2024.

Luciano Spalletti Bertanggung Jawab Penuh Atas Kegagalan Timnas Italia

Gli Azzurri mengalami kekalahan di laga keduanya pada pentas Piala Eropa 2024, setelah membuka turnamen ini dengan mengalahkan Albania 2-1 secara susah payah.

Gol bunuh diri Riccardo Calafiori menjadi satu-satunya pembeda di antara Italia dan Spanyol dalam laga yang digelar di Veltins-Arena, Jumat (21/6) dini hari WIB.

Namun, itu bisa berakhir dengan skor yang lebih telak jika Gianluigi Donnarumma tak tampil gemilang di bawah mistar.

Eks pelatih timnas Italia, Arrigo Sacchi, mengatakan bahwa Spanyol bisa mencetak lima atau enam gol, selagi mengkritisi mentalitas orang Italia secara umum, yang dinilai olehnya sebagai individualis.

"Itu berakhir 1-0 untuk Spanyol, namun kami harus jujur dan mengakui bahwa itu berakhir baik untuk kami," kata Sacchi dalam kolomnya untuk La Gazzetta dello Sport.

"Mereka bisa dengan mudah mencetak lima atau enam gol, selagi kami tidak pernah mengancam gawang Unai Simon. Saya segera melihat bahwa itu akan menjadi malam yang rumit," tambahnya.

"Italia tampak kebingungan, hampir terintimidasi, dan sikap ini merupakan imbas dari mentalitas orang-orang Italia yang selalu dibawa hari ini. Kita tidak tahu caranya bergerak 'sebagai kelompok', kita (maksud saya sebagai masyarakat) melakukannya sendiri-sendiri, kita adalah para individualis," sambungnya.

"Spanyol, sebaliknya, adalah bangunan yang sempurna, itu lebih mudah bagi mereka karena semua tim Spanyol bermain dengan cara yang sama. Mereka punya DNA untuk mendominasi lawan, untuk mempertahankan bola, untuk berjuang, dan mencurinya seketika kehilangan bola," tandas Sacchi.

"Anak-anak asuhan De La Fuente hanya mengalirkan bola ke seluruh lapangan seperti yang mereka lakukan di sepanjang musim. Di sisi lain, Azzurri, jika mereka ingin menjadi lebih kolektif, harus mengubah sepenuhnya cara mereka bermain sejak di level klub," katanya.