Suporter Semen Padang FC Nilai Timnya Punya Masalah Komunikasi

Berita Liga 1 Indonesia: Masalah komunikasi yang kurang antara pelatih dan pemain dinilai menjadi salah satu penyebab utama buruknya performa Semen Padang FC pada pertandingan pertama Liga 2 Indonesia 2020.

Hal itu disampaikan salah satu pentolan suporter Semen Padang FC, Adjhe Ridwan dari Padang Fan 1980.

"Pelatih Semen Padang FC dari Portugal, belum memahami bahasa Indonesia dengan baik, sehingga taktik yang diinginkannya tidak tersampaikan maksimal dengan pemain. Pemain saat ini belum ada yang bisa menjadi translator yang baik untuk pelatih," kata Adjhe seperti dilansir laman top skor.

Dijelaskannya, situasi pada musim ini berbeda dari musim lalu, dimana sebagian penggawa Kabau Sirah ada yang cukup lancar berbahasa Inggris.

"Musim ini ada yang bisa Bahasa Inggris tapi tidak terlalu baik, sehingga berdampak kepada komunikasi pelatih dan pemain yang imbasnya taktik tidak berjalan dengan baik. Transisi bertahan dan menyerang tidak baik, dan mudah terbaca oleh lawan," ucap dia.

Pada pertandingan pertama Liga 2 2020, Semen Padang FC dipermalukan PSPS Riau dengan skor telak 4-0.

Kelompok suporter Semen Padang FC lainnya dari Ultras West Sumatera (UWS) 1980, Ridho Sambora selaku mengakui, performa tim kebanggaannya itu jauh dari harapan di laga perdana.

"Awalnya kami malah optimis Semen Padang FC bisa mengalahkan PSPS, karena melihat PSPS sempat mengalami masalah gaji pemain. Tapi kenyataan saat dipertandingan, tim kami yang kalah," kata Ridho.

Menurutnya, saat acara launching tim, manajemen menegaskan target manajemen adalah lolos Liga 1 dan menjadi juara, namun pemain yang direkrut saat ini tidak terlalu menunjang untuk itu.

"Pemain yang direkrut sekarang, sebagian besar mantan pemain cadangan di Liga 1 yang sudah menurun performanya. Teknik dan skill mereka juga biasa-biasa saja," kata Ridho.

Artikel Tag: Liga 1, Semen Padang, Eduardo Almeida