Sukses di Lyon, Mengapa Paqueta Gagal Bersinar Bersama Milan?

Berita Liga Italia: Cukup adil mengatakan bahwa Lucas Paqueta berhasil membangkitkan kariernya sejak meninggalkan AC Milan demi hijrah ke Prancis bersama Lyon.

Paqueta bergabung Rossoneri sebagai salah satu prospek menjanjikan yang menghabiskan biaya lebih dari 30 juta euro atau Rp444 miliar. Akan tetapi, ia justru tenggelam mengingat ia kesulitan mendapatkan jatah waktu bermain di bawah asuhan Marco Giampaolo dan bahkan tak mampu menemukan peran yang tepat di tim menyusul rumor kesulitannya menyesuaikan hidup di Italia.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh La Gazzetta dello Sport, pemain internasional Brazil tersebut sukses membawa negaranya ke partai final Copa America berkat dua gol pentingnya di perempat final dan semi final, yang membungkam pihak-pihak yang mengkritiknya selama lebih dari satu setengah tahun.

Bagaimana kebangkitannya dijelaskan? Petunjuk pertama diberikan oleh gelandang 23 tahun sendiri beberapa bulan lalu saat mengakui kepada Canal+ bahwa ia mengalami tekanan berat dan tidak memiliki banyak teman di Milan. Sisanya dilakukan oleh visi pelatih Rudi Garcia dengan menciptakan formasi 4-3-3 yang sangat cocok untuk karakteristik sang pemain untuk menemukan ruang dan menggiring bola.

Di Lyon, mantan bintang Flamengo bermain tepat seperti yang ia harap bisa dilakukan bersama Rossoneri, dengan menunjukkan permainan cepat dan langsung yang diterapkan raksasa Serie A tersebut. Ia tentu saja dikelilingi oleh pemain-pemain bertalenta pula seperti Memphis Depay dan Houssem Aouar, tetapi ia membawa dirinya sendiri dengan baik.

Perubahan Paqueta tentu saja dibuktikan di level statistik mengingat di Ligue 1 ia menutup musim di posisi puncak ‘Assist yang Diharapkan’ dan berhasil mencetak 10 gol dalam 30 penampilannya sebagai starter. Bagi tim nasional Brazil dan bagi Tite, ia terbukti menjadi senjata tambahan yang merupakan gambaran sempurna terkait sejauh mana ia berkembang.

Artikel Tag: Paqueta, Milan, Lyon