Shevchenko Beda Pendapat Soal Kebijakan Transfer Milan

Berita Liga Italia: Andriy Shevchenko, mantan striker AC Milan, bicara tentang Derby della Madonnina antara AC Milan dan Inter Milan yang akan diselenggarakan setelah jeda internasional, juga tentang kompetitor Milan untuk meraih gelar juara Serie A.

“Juve adalah tim terbaik dalam hal susunan korporasi, skuat, dan pengalaman,” kata Shevchenko pada Gazetta dello Sport.

“Selanjutnya setelah mereka, saya bisa melihat Napoli, yang tidak berhenti menjadi lebih baik. Inter? Mereka memiliki Spalletti yang siap secara teknik, teliti, tidak pernah menyerah, dan bekerja dengan hatinya.

“Spalletti adalah garansi bagi Inter, dan Nerazzurri akan bertahan disana sampai akhir.”

Shevchenko juga mengatakan kritiknya tentang transfer yang dilakukan musim panas lalu.

“Kritik untuk transfer Milan? Saya khawatir pada mereka dan saya ingin mengklarifikasi apa yang saya katakan.

“Saya hanya mengatakan apa yang akan saya lakukan jika saya di pasar transfer, yaitu membeli 3-4 pemain top, namun jalan yang dipilih pemilik baru juga tidak salah. Menurut pendapat saya, ini adalah proyek jangka panjang dan dibutuhkan kesabaran dari semua pihak, mereka memulai dari bawah dan mereka mendatangkan pemain untuk masa depan. Para bintang mungkin akan muncul dalam beberapa tahun kedepan.

“Meningkatkan standar adalah hal yang benar, juga apa yang dikatakan (pada media). Milan harus selalu mengincar posisi puncak.”

Shevchenko yang adalah mantan pemain Milan juga bicara tentang Derby della Madonnina yang akan dilaksanakan pada 15 Oktober mendatang.

“Derby della Madonnina? Saya tidak tahu bagaimana pertandingan akan berakhir, tapi itu sudah menjadi pertaruhan besar bagi Milan.

“Derbi yang selalu di hati saya adalah leg kedua final Liga Champions 2003. Ada ketegangan besar di kota, tapi saya memiliki satu kualitas bagus, saat saya melangkahkan kaki di lapangan, saya mengosongkan pikiran saya dari segala sesuatu di sekitar saya. Para supporter dan banner akan menghilang.

“Hanya ada lapangan dan lawan di kepala dan mata saya. Ikon saat itu adalah Zanetti, lawan terberat saya, dan kemudian Paolo Maldini, yang sampai saat ini masih menjadi kapten saya.”

Artikel Tag: AC Milan, Andriy Shevchenco, derbi Milan