Sebelum ke MU, Antony Nyaris Merapat ke Liverpool

Penulis: Demos Why

Senin 03 Mar 2025, 08:42 WIB

Berita Sepak Bola: Antony mengklaim Liverpool telah mendapuknya sebagai pengganti Mohamed Salah pada musim panas 2022 sebelum bergabung dengan Manchester United.

Bastian Schweinsteiger Ungkap Cara Maksimalkan Potensi Kobbie Mainoo

Penyerang asal Brasil ini sempat dianggap sebagai contoh pemborosan sebelum memulai kembali kariernya sebagai pemain pinjaman di Real Betis tahun ini. Namun, dua setengah tahun lalu, setelah membantu Ajax meraih gelar juara liga secara beruntun, ia dinilai sebagai salah satu pemain sayap kanan paling menjanjikan di Eropa.

Statusnya saat itu begitu tinggi sehingga Liverpool bahkan mengincarnya sebagai alternatif untuk Mohamed Salah, ketika masa depan penyerang Mesir itu masih belum pasti akibat negosiasi kontrak yang berlarut-larut.

“Memang benar, saya hampir menandatangani kontrak dengan Liverpool, tetapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi,” ujar Antony kepada media Arab, Kooora.

“Pada akhirnya, saya memilih bergabung dengan Manchester United. Saya mengalami momen-momen hebat di sana, dan itu juga merupakan pilihan yang bagus.”

Ia juga memberikan pujian kepada Salah: “Dia adalah pemain yang luar biasa dan telah melakukan hal-hal hebat dalam waktu yang lama. Dia adalah pesepakbola yang istimewa. Saya tidak tahu apakah dia yang terbaik di dunia saat ini, tetapi dia pasti salah satu yang terbaik dan serius bersaing untuk Ballon d'Or.”

Sementara Salah akhirnya bertahan di Liverpool, Antony akhirnya pindah ke Premier League pada musim panas yang sama, bersatu kembali dengan mantan pelatihnya di Ajax, Erik ten Hag. Awalnya, ia menunjukkan performa menjanjikan dengan mencetak gol dalam tiga penampilan pertamanya di Premier League. Namun, setelah itu, ia hanya mampu mencetak dua gol dalam 59 pertandingan liga berikutnya. Sebagai perbandingan, Salah mencetak 56 gol di Premier League dalam periode yang sama.

Di Manchester United, Antony perlahan kehilangan tempatnya di skuad utama, terutama menjelang akhir masa kepelatihan Ten Hag. Meski begitu, ia tidak menyimpan kebencian terhadap mantan pelatihnya.

“Saya sangat berterima kasih kepada Ten Hag untuk semua yang kami alami bersama, termasuk gelar juara,” tegasnya.

“Memang belakangan saya jarang bermain, tetapi saya lebih memilih untuk mengingat momen-momen hebat yang kami lalui bersama.”