Ruben Amorim Ungkap Kenapa Antony Bisa Tampil Apik di Real Betis

Penulis: Demos Why

Minggu 02 Mar 2025, 14:51 WIB

Berita Sepak Bola: Manajer Manchester United, Ruben Amorim, mengatakan bahwa faktor kunci di balik kesuksesan Antony di Real Betis adalah berkurangnya tuntutan fisik di La Liga dibandingkan dengan Premier League.

Manchester United Masih Terus Upayakan Transfer Victor Osimhen

Antony bergabung dengan Manchester United pada tahun 2022 di bawah kepemimpinan Erik ten Hag, dengan biaya transfer mencapai £82 juta. Namun, sejak meninggalkan Eredivisie dan pindah ke Premier League, pemain internasional Brasil yang telah tampil 16 kali untuk timnas ini tampak kesulitan menunjukkan performa terbaiknya.

Selama 96 penampilan untuk Setan Merah, pemain berusia 25 tahun itu hanya mencetak 12 gol dan memberikan lima assist. Performanya yang mengecewakan membuatnya menjadi simbol dari rekrutan klub yang kurang sukses dalam beberapa tahun terakhir.

Di paruh pertama musim ini, Antony hanya bermain 14 kali untuk United. Akibatnya, ia dipinjamkan ke Real Betis di bursa transfer musim dingin untuk mencari kembali bentuk terbaiknya. Di sana, ia menunjukkan peningkatan signifikan dengan mencetak lima gol dalam enam pertandingan pertamanya. Performa ini memicu pertanyaan di kalangan pendukung United: mengapa ia tidak bisa menunjukkan kemampuan serupa selama di Manchester?

Ruben Amorim memberikan jawaban yang menarik. Menurutnya, perbedaan tingkat fisik antara Premier League dan La Liga menjadi faktor utama di balik kebangkitan Antony.

“Ketika Anda bermain melawan tim mana pun di Inggris, fisik sangat menentukan. Jika Anda tidak memiliki fisik yang kuat, Anda akan kesulitan. Antony jauh lebih baik sekarang di Spanyol. Banyak faktor yang memengaruhi, tapi saya yakin fisik adalah salah satunya," ujar Amorim dalam wawancara dengan TNT Sports

Klaim Amorim ini cukup beralasan. Antony sering kesulitan menghadapi bek-bek Premier League yang agresif dan memiliki kekuatan fisik yang baik. Musim lalu, ia hanya berhasil menyelesaikan 44,1% dribelnya di liga—angka yang lebih rendah dibandingkan mayoritas rekan setimnya.