Romelu Lukaku Dikecam Karena Keseringan Gagal Di Laga-Laga Besar

Penulis: A Mahfuda

Senin 11 Jul 2022, 11:23 WIB

Berita Liga Inggris: Mantan striker Premier League, Paolo Di Canio, mengecam bagaimana Romelu Lukaku selalu memiliki catatan buruk di pertandingan-pertandingan besar.

Moises Caicedo Lebih Penting dari Cole Palmer di Chelsea, Klaim Jason Cundy

Romelu Lukaku bergabung kembali ke Chelsea dari Inter Milan pada musim panas tahun lalu dengan nilai kesepakatan yang tak sedikit, bahkan memecahkan rekor transfer klub 97.5 juta pounds (Rp1,7 triliun), akan tetapi hanya berselang setahun ia pindah kembali ke San Siro dengan status pinjaman.

Meski tampil sangat produktif selama dua musim di Serie A, Lukaku hanya mencetak delapan gol di Premier League musim lalu. Ia tampak kesulitan untuk beradaptasi dengan gaya permainan Thomas Tuchel dan sempat memicu kontroversi setelah wawancaranya di mana dia membuat pengakuan ingin segera kembali ke Italia.

Sekarang Lukaku mewujudkan keinginannya itu. Dia dipinjamkan oleh CheIsea ke Inter Milan, di mana ia mendulang sukses besar dengan mencetak 64 gol dalam 95 pertandingan sejak 2019 hingga 2021 dan memenangkan gelar Serie A.

Namun, pemain internasional Belgia itu menerima banyak sekali kritik musim lalu dan tampaknya hal tersebut tak akan hilang dalam waktu dekat.

Mantan pemain Sheffield Wednesday, West Ham, dan Charlton, Paolo Di Canio, mengatakan kepada Sky Sports, “Romelu Lukaku gagal di pertandingan besar.”

“Itu bukan opini, itu adalah fakta. Itu yang dia tunjukkan selama tujuh tahun di Premier League.”

Lukaku dianggap sebagai salah satu striker terbaik di generasinya, setelah mencetak 121 gol di Premier League dari 278 pertandingan untuk West Brom, Everton, Manchester United dan Chelsea.

Kendati begitu, rekornya melawan klub “enam besar” Inggris tak mencerminkannya. Dalam 101 pertandingannya di semua kompetisi melawan Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, United dan Tottenham, Lukaku hanya mencetak 21 gol.

Sebagai perbandingan, penyerang Liverpool, Mohamed Salah, menceploskan 39 gol hanya dalam 73 laga melawna tim yang sama, sedangkan Harry kane dari Tottenham menjaringkan 35 gol dalam 83 pertandingan kontra “enam besar”.