Puncak Karier Lionel Messi Adalah Barcelona Asuhan Pep Guardiola

Berita Liga Spanyol: Manajer Ajax, Erik ten Hag, mengatakan bahwa Lionel Messi sudah melewati masa-masa terbaik dalam kariernya ketika masih dilatih Pep Guardiola, dan dia tidak pernah lagi mencapai level tersebut setelah sang juru taktik tinggalkan Barcelona.

Pep Guardiola mengambil alih kursi kepelatihan Barcelona mulai tahun 2008 dan selama empat musim menjabat, dia mengantarkan La Blaugrana meraih banyak kesuksesan, termasuk tiga titel La Liga, dua Copa del Rey, dan dua trofi Liga Champions.

Lionel Messi merupakan kunci kesuksesannya dalam periode tersebut, dan itu membuat sang mega bintang meraih empat Ballon d'Or secara beruntun di antara tahun 2009 hingga 2012.

Ten Hag meyakini bahwa level permainan terbaik Messi ada ketika dia bermain di bawah asuhan Guardiola, dan dia tidak pernah mencapai level itu setelah sang juru taktik hengkang, meskipun Barcelona tetap menjadi juara di berbagai ajang.

"Messi adalah salah satu pemimpin, namun dia juga berupaya untuk tim dan meraih hasil bagus dari itu. Dia tidak pernah lagi sehebat ketika masih bermain untuk Guardiola," kata Ten Hag kepada Voetbal International.

"Barcelona tidak memenangkan banyak hal di Eropa selama beberapa tahun terakhir. Messi masih sangat berguna, namun pada beberapa kesempatan, dia menurunkan batasannya. Itu tidak pernah setinggi ketika masih bersama Guardiola. Pep memiliki nyali, dia berani untuk memulai dan inovatif."

Pada tahun terakhir Guardiola di Camp Nou, Messi mencatatkan rekor gol di liga domestik terbanyaknya sepanjang karier, setelah menjebol gawang lawan 50 kali dari 37 kali berlaga di La Liga musim kompetisi 2011/2012.

Sejak Guardiola meninggalkan Camp Nou pada musim panas tahun 2012, Barcelona hanya memenangkan satu trofi Liga Champions dalam delapan musim, dengan Messi hanya merengkuh Ballon d'Or pada dua kali kesempatan dalam periode tersebut, meskipun Barca masih berhasil menjuarai La Liga dalam lima kali kesempatan.

Artikel Tag: Lionel Messi, Pep Guardiola, Erik ten Hag