Pesan Perpisahan Eden Hazard di Grup WhatsApp Chelsea Kejutkan Rekan Setim

Berita Sepak Bola: Kepergian Eden Hazard dari Chelsea ke Real Madrid pada tahun 2019 meninggalkan kesan mendalam bagi rekan-rekan setimnya. Setelah tujuh tahun membela The Blues dan memenangkan enam trofi utama, termasuk dua gelar Premier League, Hazard menutup perjalanannya di Stamford Bridge dengan cara yang sempurna.

Dalam pertandingan terakhirnya, Eden Hazard mencetak dua gol di final Liga Europa melawan Arsenal, membantu Chelsea menang 4-1 dan mengangkat trofi sebelum pindah ke Real Madrid dalam kesepakatan senilai 89 juta poundsterling plus bonus. Namun, ada satu momen yang benar-benar membuat para pemain The Blues sadar bahwa Hazard telah pergi, yaitu saat pesan perpisahannya di grup WhatsApp tim.

Momen perpisahan Hazard di grup WhatsApp Chelsea diceritakan oleh Emerson Palmieri. Bek Italia itu mengungkapkan bahwa di musim panas 2019, grup WhatsApp pemain The Blues sepi aktivitas karena para pemain sedang menikmati liburan. Dalam wawancara dengan ESPN Brazil, Emerson mengatakan: "Di grup WhatsApp, aktivitas terakhir di sana adalah perpisahan Hazard.

"Dia mengucapkan selamat tinggal kepada para pemain, lalu sejak itu, kami tidak tahu apa-apa lagi. Rasanya aneh. Dia hanya mengirim 'Terima kasih, aku mencintai kalian semua', dan kemudian muncul notifikasi 'Eden Hazard meninggalkan grup'. Aku langsung berpikir, gila, dia benar-benar pergi."

Meskipun kepindahannya ke Real Madrid diiringi banyak harapan, perjalanan Hazard di Spanyol berubah menjadi mimpi buruk. Cedera yang terus menerus menghantuinya membuatnya hanya tampil 76 kali dalam empat musim, mencetak tujuh gol dan memberikan 12 assist.

Pada musim terakhirnya di Madrid (2022-23), Hazard hanya bermain 10 pertandingan, sebelum akhirnya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kontraknya lebih awal. Setelah banyak spekulasi tentang masa depannya, Hazard mengejutkan dunia dengan pensiun dari sepak bola pada usia 32 tahun.

Dalam sebuah wawancara yang diunggah ke Reddit, Hazard mengungkapkan bahwa Real Madrid memang adalah klub impiannya, tetapi ia merasa kedatangannya di waktu yang kurang tepat. "Saya datang saat pandemi COVID-19. Setelah operasi di Dallas, saya kembali ke Madrid, lalu semuanya terhenti karena COVID," ujar Hazard.

Namun, perjalanan buruk Hazard di Madrid tidak mendapatkan simpati dari Toni Kroos. Dalam podcastnya Einfach mal Luppen, legenda Jerman itu mengkritik Hazard dengan keras: "Kami punya pemain yang datang dengan harga mahal, tapi pada dasarnya membiarkan kariernya mati."

Kroos juga menegaskan bahwa ia tidak merasa kasihan terhadap Hazard. "Dalam sepak bola, rasa kasihan itu tidak ada. Saya tidak merasa kasihan padanya. Banyak orang yang hidupnya jauh lebih sulit dibandingkan pemain sepak bola."

Artikel Tag: Eden Hazard, Emerson Palmieri, Chelsea