Persebaya Surabaya Terancam Tanpa Penyerang Asing di Pekan Kedua

Penulis: Dayat Huri

Kamis 28 Jul 2022, 16:30 WIB

Penyerang asing Persebaya Surabaya, Silvio Junior/foto dok Persebaya Surabaya

Berita Liga 1 Indonesia: Persebaya Surabaya terancam tak dapat menurunkan penyerag asing mereka, Silvio Junior pada pertandingan pekan kedua Liga 1 Indonesia musim 2022/2023 kontra Persita Tangerang di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (1/8) malam nanti.

Persebaya Surabaya Siapkan Strategi Khusus untuk Hadang Persija Jakarta

Penyerang asal Brasil itu diketahui mengalami masalah engkel setelah melakoni pertandingan debutnya bersama tim berjuluk Bajul Ijo di pertandingan kontra Persikabo 1973, Senin (25/7) lalu.

"Silvio engkelnya kena benturan dan dia merasakan nyeri sehingga tidak bisa ikut latihan," kata pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso seperti dilansir laman resmi Liga Indonesia.

Selain Silvio Junior, pemain lain yang juga masih diragukan adalah bek asing Leo Lelis, serta gelandang Marselino Ferdinan dan Salman Alfarid.

Leo Lelis dan Marselino Ferdinan sudah absen sejak laga perdana. Nama pertama mengalami saat latihan terakhir bersama, sedangkan Marselino Ferdinan mendapatkan cederanya saat membela timnas Indonesia di ajang AFF U-19 2022 beberapa waktu lalu.

"(Leo) Lelis juga masih belum bisa. Salman (Alfarid) juga katanya sakit. Kalau Marsel mulai membaik, tapi dia belum bisa bergabung dengan tim, tapi saya lihat dia sudah lari-lari sudah mulai membaik," tambah dia.

Tanpa kehadiran Leo Lellis dan Merselino Ferdinan di pertandingan pertama, performa Persebaya Surabaya kurang menggigit dari segi serangan dan bertahan. Itu yang membuat Bajul Ijo kemudian tumbang 1-0 ditangan Persikabo 1973 di Stadion Pakansari, Bogor.

Sementara itu, Silvio Junior yang diberi kesempatan bermain masih belum mencetak gol. Padahal pemain asing berusia 28 tahun itu punya empat tembakan tepat sasaran yang masih gagal dikonversi menjadi gol.

Hal tersebut yang coba diperbaiki Aji Santoso pada laga kedua. Ia ingin para pemainnya lebih efektif dalam menuntaskan setiap peluang yang ada.

"Kemarin jujur, tidak jelek mainnya anak-anak. Kita dapat banyak peluang. Permasalahannya peluang itu tidak dikonversi menjadi gol," pungkas Aji Santoso.