Permalukan Tottenham, Arsenal Cetak Sejarah di Derbi London Utara

Berita Liga Inggris: Arsenal mencatat prestasi baru di Premier League dengan kemenangan 1-0 atas Tottenham Hotspur dalam Derbi London Utara pada Ahad (15/9) malam WIB, sebuah capaian yang belum pernah diraih sebelumnya.

Pasukan Mikel Arteta datang ke markas musuh bebuyutannya dengan skuat yang pincang akibat cedera dan suspensi, sehingga lima pemain remaja harus masuk dalam daftar cadangan Arsenal. Meski menghadapi Tottenham yang hampir full-team, termasuk kembalinya striker Dominic Solanke dan bek kunci Micky van de Ven, The Gunners mampu tampil solid.

Tim asuhan Ange Postecoglou mendominasi sebagian besar babak pertama, namun kesulitan mencetak gol, seperti yang terjadi dalam laga-laga sebelumnya melawan Leicester City dan Newcastle United. Tottenham yang agresif harus membayar mahal ketumpulannya di lini depan, ditambah dengan rentetan kartu kuning yang diterima—tujuh hanya dalam babak pertama. Momentum mereka terus terganggu oleh permainan keras ini.

Arsenal, yang dikenal kuat dalam situasi bola mati, memanfaatkan kelemahan set-piece Tottenham. Sebuah umpan sepak pojok dari Bukayo Saka berhasil disundul oleh Gabriel Magalhaes dari jarak dekat, mencetak satu-satunya gol dalam pertandingan ini. Setelah unggul, Gabriel bersama lini belakang The Gunners lainnya tampil gemilang untuk menjaga keunggulan mereka hingga peluit akhir berbunyi. Kemenangan ini merupakan kemenangan ketiga berturut-turut Arsenal di laga tandang Derbi London Utara—sebuah pencapaian yang belum pernah mereka raih di era Premier League sejak September 1988.

Sejak kekalahan telak 3-0 pada akhir musim 2021-22, Arteta berhasil membawa The Gunners menang 2-0 di kandang Spurs pada Januari 2023, diikuti kemenangan dramatis 3-2 pada April lalu, di mana dua dari tiga gol mereka juga berasal dari situasi bola mati. Selain prestasi tim, Ben White dan William Saliba mencatat sejarah sebagai duo bek Arsenal pertama yang memenangkan tiga laga tandang Derbi London Utara sejak era kapten legendaris Tony Adams di akhir 1980-an.

Tottenham mendominasi penguasaan bola melawan The Gunners yang tanpa pemain-pemain penting seperti Declan Rice, Martin Odegaard, Mikel Merino, Riccardo Calafiori, dan Takehiro Tomiyasu. Meski memiliki 15 tembakan, hanya sepertiga yang mengarah tepat ke gawang, dengan banyak tembakan spekulatif dari jarak jauh menjelang akhir laga.

Arteta mengungkapkan bahwa tekanan dari Spurs membuat timnya harus mengubah rencana permainan mereka. Namun, ia memuji solidnya pertahanan dalam pertandingan tersebut. "Mereka adalah tim hebat dengan atmosfer yang luar biasa. Kami tahu ini akan sulit. Kami percaya kami bisa menyakiti mereka, meskipun kami tidak bermain maksimal dengan bola," kata Arteta kepada Sky Sports News.

"Pertahanan kami sangat luar biasa. Kami ingin bermain dengan cara berbeda, tetapi mereka membuat struktur yang sangat sulit untuk dihadapi, jadi kami memutuskan untuk tidak melakukannya. Kami hanya fokus pada duel udara, umpan yang tepat, dan momen yang tepat untuk mencetak gol. Sepanjang musim, tim harus melewati berbagai rintangan, dan saya sangat senang dengan hasil ini."

Artikel Tag: Arsenal, Tottenham