Mikel Arteta: Media Sosial Harus Dibersihkan dari Pelecehan

Berita Liga Inggris: Mikel Arteta menyerukan untuk menghapus pelecehan di media sosial setelah istri Kai Havertz, Sophia, menjadi sasaran ujaran kebencian menyusul kekalahan Arsenal dari Manchester United di Piala FA.

Arsenal tersingkir di putaran ketiga Piala FA setelah kalah adu penalti melawan Manchester United di Emirates Stadium pekan lalu. Dalam pertandingan tersebut, Kai Havertz gagal memanfaatkan dua peluang emas dan penalti yang ia eksekusi dalam adu penalti.

Setelah laga, Sophia menerima pesan ancaman di Instagram, termasuk pesan yang sangat mengerikan seperti, "Aku harap kamu keguguran" dan "Aku akan datang ke rumahmu dan membantai bayimu. Aku tidak bercanda, tunggu saja."

Arsenal telah bekerja sama dengan Signify, sebuah firma ilmu data yang fokus pada pencegahan dan penanganan pelecehan di media sosial. Klub juga melaporkan akun-akun pelaku pelecehan ke Instagram. Jika pelaku berhasil diidentifikasi, The Gunners berjanji akan mengambil tindakan tegas.

Mikel Arteta mengecam keras insiden ini dan menegaskan bahwa pelecehan di media sosial harus dihapus dari dunia sepak bola. “Ini luar biasa, jujur saja,” kata Arteta. “Kita benar-benar harus melakukan sesuatu tentang ini, karena menerima dan menyembunyikan hal ini memiliki konsekuensi yang mengerikan.

Dia juga mengkritik ketergantungan masyarakat pada hasil pertandingan sebagai dasar untuk menyerang individu. “Tidak ada industri lain seperti ini. Ketika kami bermain melawan Ipswich pada 27 Desember, kami menang 1-0 dan Kai Havertz mencetak gol. Seluruh stadion menyanyikan ‘Waka Waka’. Itu 20 hari yang lalu. Di mana perspektifnya?”

Arteta menekankan pentingnya batasan dalam menghadapi kritik. “Kami bisa menerima bahwa ini adalah bagian dari pekerjaan kami, tetapi ada batas tertentu yang tidak boleh dilampaui. Ini harus dihentikan. Itu saja.”

Arteta mengapresiasi dukungan klub dan penggemar terhadap pemain yang berada dalam masa sulit. “Semakin banyak dukungan yang diberikan, semakin baik hasilnya. Dengan Kai, kami melihat betapa pentingnya dukungan itu sejak awal. Ketika semua orang mulai mendukungnya, mereka mulai berbicara tentang dia sebagai salah satu No.9 terbaik di Eropa.”

Ia menambahkan bahwa cinta dan dukungan dari penggemar adalah “obat terbaik” bagi pemain yang mengalami masa sulit.

Arteta menutup dengan menyerukan tanggung jawab bersama dalam mengatasi masalah pelecehan di sepak bola. “Kita semua bertanggung jawab — media, klub, dan penggemar. Apa yang harus menjadi fokus berikutnya dalam sepak bola adalah memastikan ini tidak pernah terjadi lagi.”

Artikel Tag: Mikel Arteta, Kai Havertz, Arsenal