Merusak Sepak Bola, Pemilik Aston Villa Kritik Aturan PSR Premier League
Berita Liga Inggris: Aturan keuntungan dan keberlanjutan Premier League dinilai tidak masuk akal dan berdampak buruk bagi sepak bola, kata salah satu pemilik Aston Villa.
Pengusaha Mesir, Nassef Sawiris juga mengatakan dia sedang mempertimbangkan tindakan hukum yang dilanggar aturan tersebut.
Villa diperkirakan perlu menjual pemain musim panas ini untuk mematuhi aturan keuntungan dan keberlanjutan (PSR), setelah mengalami kerugian sebesar 119 juta poundsterling hingga 31 Mei 2023. Potensi hukuman itu muncul meski klub berhasil lolos ke Liga Champions setelah finis keempat musim lalu.
Villa menolak penerapan peraturan PSR yang mulai berlaku pada musim 2015/16, yang mengizinkan klub Premier League hanya boleh mengalami kerugian hingga 105 juta poundsterling dalam jangka waktu tiga tahun.
Klub-klub papan atas Inggris dilaporkan gagal sepakat dalam upaya menaikkan tingkat kerugian maksimum menjadi 135 juta poundsterling pada rapat umum tahunan pekan lalu.
Pemilik Aston Villa, Sawiris mengatakan kepada Financial Times: "Beberapa peraturan sebenarnya lebih memperkuat status quo daripada menciptakan mobilitas dan fluiditas dalam olahraga. Peraturannya tidak masuk akal dan tidak baik untuk sepak bola."
Everton dan Nottingham Forest dikurangi poinnya musim lalu karena pelanggaran PSR sementara Manchester City juga menghadapi tuntutan yang sama. City bahkan secara terpisah menghadapi potensi hukuman karena pelanggaran aturan komersial.
Dalam kasus yang menimpa City, sidang arbitrase seputar legalitas aturan transaksi pihak terkait (APT), yang menentukan apakah kesepakatan sponsorship 'adil' secara finansial, akan berlangsung hingga 21 Juni.
Artikel Tag: Aston Villa, Premier League, Nassef Sawiris
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/merusak-sepak-bola-pemilik-aston-villa-kritik-aturan-psr-premier-league
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini