Marco Silva: Everton Lebih Besar dari yang Banyak Orang Bayangkan

Berita Liga Inggris: Pelatih Fulham, Marco Silva, menilai bahwa Everton adalah klub yang jauh lebih besar dari yang dipahami banyak orang di luar Inggris. Dalam wawancara dengan media Portugal A Bola, mantan pelatih The Toffees itu menyebut klub tersebut sebagai "klub yang menarik dengan sejarah luar biasa".

Marco Silva, yang pernah menangani Hull City, Watford, dan kini Fulham sejak pindah ke Inggris setelah melatih Estoril, Sporting, dan Olympiacos, menjadi manajer Everton pada 2018 hingga 2019. Pelatih berusia 47 tahun itu pun mengenang masa kepemimpinannya di Goodison Park.

"Everton adalah klub yang menarik," ujar Silva. "Menjadi pelatih di sana adalah tantangan besar. Saya paham bahwa di Portugal, orang-orang mungkin tidak mengerti betapa pentingnya klub ini. Tetapi bagi mereka yang bekerja dan memiliki pengetahuan mendalam tentang sepak bola Inggris, mereka tahu apa yang saya maksud."

Silva juga menyoroti bahwa sebelum dominasi Manchester City dalam beberapa tahun terakhir, Everton adalah salah satu klub tersukses di Inggris. "Sebelum dominasi Manchester City, Everton adalah klub dengan jumlah gelar liga dan trofi terbanyak kelima atau keenam di Inggris. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, situasi itu berubah."

Meski saat ini mengalami kesulitan, Marco Silva tetap menegaskan bahwa Everton memiliki sejarah yang luar biasa, meskipun target mereka kini berbeda akibat berbagai kendala dalam beberapa tahun terakhir.

Silva mengambil alih kursi pelatih Everton pada Mei 2018 dan memimpin klub menjalani musim panas yang sibuk sebelum akhirnya finis di peringkat kedelapan. Namun, ia dipecat pada Desember 2019 setelah kekalahan 5-2 dari Liverpool, yang membuat The Toffees terperosok ke zona degradasi.

Melihat kembali masa kepelatihannya, Silva mengklaim bahwa ia mengubah gaya bermain tim setelah mengambil alih dari Sam Allardyce dan berinvestasi pada pemain-pemain muda.

"Saat saya di sana, dan kemudian ketika [Carlo] Ancelotti mengambil alih, klub selalu memiliki target untuk berada di delapan besar," katanya. "Tapi ada perbedaan antara harapan para penggemar dan apa yang sebenarnya bisa dicapai. Hal ini menciptakan tekanan besar, di mana setiap kekalahan terasa seperti bencana."

Artikel Tag: Marco Silva, Everton, fulham