Luis Rubiales Dilarang Dekati dan Kontak Jenni Hermoso Selama Penyelidikan

Seorang hakim telah melarang mantan ketua federasi sepak bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales untuk berada dalam jarak 200 meter dari pemain sepak bola wanita Jenni Hermoso.

Jaksa penuntut meminta perintah larangan tersebut manakala pengadilan nasional di Madrid sedang menimbang pengaduan kriminal atas kekerasan dan pemaksaan seksual yang dilakukannya.

Hadir di pengadilan untuk pertama kalinya, Rubiales membantah melakukan pelecehan seksual terhadap Hermoso dengan menciumnya di bibir setelah kemenangan Spanyol di Piala Dunia Wanita. Pengacara Hermoso bersikeras bahwa itu adalah "ciuman yang tidak konsensual".

Luis Rubiales mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua RFEF pada awal pekan ini dan hadir dalam sidang tertutup pada hari Jumat (15/9/2023) lalu untuk menyangkal melakukan dua tindak pidana.

Hakim investigasi Francisco de Jorge diminta untuk melarangnya mendekati Jenni Hermoso dalam jarak 500 meter atau berkomunikasi dengannya. Dia kemudian menyetujui perintah tersebut, tetapi memberikan batasan pada jarak 200 meter, dan menambahkan bahwa Rubiales tidak boleh menghubungi sang pemain selama investigasi berlangsung.

Permintaan lebih lanjut bahwa dia harus menghadap hakim setiap 15 hari ditolak.

Spanyol memenangkan Piala Dunia Wanita di Sydney, Australia, pada 20 Agustus lalu, tetapi kesuksesan tim telah dibayangi oleh tindakan Rubiales selama perayaan setelah peluit akhir.

Luis Rubiales tiba di pengadilan dengan mengenakan setelan hitam dan kemeja putih, dan menghabiskan waktu selama 45 menit untuk dimintai keterangan oleh hakim. Setelah menyangkal tuduhan-tuduhan yang dilayangkan kepadanya, ia meninggalkan pengadilan bersama pengacaranya, Olga Tubau.

Rubiales bersikukuh bahwa ketika dia memegang kepala wanita itu di tangannya dan menciumnya di bibir, hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Dia akhirnya mengundurkan diri pada hari Minggu pekan lalu sebagai presiden RFEF, dengan menyatakan: "Saya percaya pada kebenaran dan saya akan melakukan segalanya dengan kekuatan saya agar kebenaran itu menang."

Hermoso, 33, mengatakan bahwa dia tidak menyetujui ciuman itu. Jaksa penuntut mengajukan pengaduan awal tentang kekerasan seksual dan menambahkan satu tuduhan pemaksaan, dengan alasan bahwa Luis Rubiales telah menekan penyerang Spanyol itu untuk membela diri di tengah kegemparan pada hari-hari setelah ciuman itu terjadi.

Di luar pengadilan, pengacaranya, Carla Vall, mengatakan bahwa semua orang telah melihat apa yang telah terjadi: "Kami dapat mengatakan dengan tepat bahwa berkat [gambar-gambar ini], dan berkat perubahan sosial dan perubahan dalam hukum, kami dapat menunjukkan bahwa Tuan Rubiales sama sekali tidak memiliki persetujuan."

Pemerintah sayap kiri Spanyol mereformasi hukum tentang persetujuan dalam dua tahun terakhir setelah kasus pemerkosaan beramai-ramai yang terkenal pada 2016 yang menyebabkan lima orang dibebaskan dari tuduhan pemerkosaan.

Di bawah undang-undang yang disebut "Only Yes is Yes", ciuman tanpa persetujuan dapat dianggap sebagai pelanggaran kekerasan seksual, sehingga Rubiales dapat menghadapi denda atau bahkan hukuman penjara jika kasus ini dibawa ke pengadilan dan dia dinyatakan bersalah.

Lima hari setelah kemenangan Piala Dunia, Jenni Hermoso mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa tidak ada seorang pun di lingkungan kerja, olahraga, atau sosial yang boleh menjadi korban dari tindakan non-konsensual seperti itu: "Saya merasa rentan dan menjadi korban dari tindakan yang didorong oleh impulsif, seksis, dan tidak pada tempatnya, tanpa persetujuan dari pihak saya."

Jenni Hermoso akan memberikan kesaksian ke pengadilan di kemudian hari.

Hakim akan memutuskan apakah kasus ini akan disidangkan setelah memeriksa serangkaian video dari sebelum, selama, dan setelah upacara.

Sang hakim telah meminta untuk melihat momen ciuman itu "dari semua sudut". Dia juga akan memeriksa video perayaan di ruang ganti dan di bus tim saat mereka meninggalkan stadion di Sydney.

Artikel Tag: Luis Rubiales, Jenni Hermoso