Leicester City dalam Tekanan Setelah Kekalahan Keenam Berturut-turut

Berita Liga Inggris: Leicester City berada di titik terendah selama era kepelatihan Ruud van Nistelrooy setelah menderita kekalahan keenam berturut-turut di Premier League. Kekalahan 0-2 dari Crystal Palace di King Power Stadium pada Kamis (16/1) dini hari WIB semakin menenggelamkan Leicester dalam ancaman degradasi dan memperburuk suasana tim.

Di babak pertama, Leicester City tampil dominan dengan menciptakan beberapa peluang, termasuk dua peluang besar dari Jamie Vardy. Namun, performa mereka menurun drastis di babak kedua. Crystal Palace memanfaatkan situasi ini dengan mencetak dua gol melalui Jean-Philippe Mateta dan Marc Guehi.

Ruud van Nistelrooy mengakui bahwa penurunan performa ini menjadi alasan utama kekalahan timnya. Ia mengatakan, "Hasilnya mencerminkan penampilan kami di babak kedua. Level kami turun terlalu jauh dibandingkan babak pertama. Kami tidak cukup konsisten selama 90 menit untuk meraih hasil."

Gol kedua Crystal Palace, yang berasal dari situasi bola mati, sangat sulit diterima oleh Van Nistelrooy. Ia menyoroti kurangnya organisasi dalam bertahan. "Gol kedua dari situasi set-piece sulit diterima. Itu adalah situasi yang seharusnya bisa kami atasi untuk tetap berada dalam permainan lebih lama."

Van Nistelrooy mengakui bahwa kekalahan ini adalah titik terendah selama masa kepelatihannya di Leicester. Meski demikian, ia berjanji untuk tetap menjaga semangat tim. "Hari ini adalah pukulan besar. Ini adalah momen terendah yang kami rasakan sejauh ini. Tapi ada harapan dan semangat di dalam tim. Kami harus terus berusaha bangkit."

Leicester semakin terpuruk di posisi ke-19 klasemen Premier League. Dengan enam kekalahan beruntun, The Foxes menghadapi ujian besar dalam perjalanan mereka musim ini. Konsistensi selama 90 menit dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang akan menjadi kunci bagi Van Nistelrooy dan pasukannya untuk keluar dari krisis ini.

Artikel Tag: Leicester City, Ruud Van Nistelrooy