Konflik Mengemuka, Pertandingan Prancis vs Argentina Berakhir Ricuh

Berita Olimpiade: Apakah ada kemungkinan bahwa laga ini akan berlalu dengan tenang? Tanda bahaya sudah jelas terlihat ketika Prancis dan Argentina, bertemu di perempat final Olimpiade.

Pertandingan ini memunculkan ketegangan yang telah lama menggelegak, dan pada akhirnya, permusuhan selama tiga minggu terakhir meledak dalam keributan yang meluas dari lapangan ke ruang ganti, di mana para pemain dari kedua belah pihak berlarian untuk melanjutkan pertengkaran.

"Mereka ingin mengakhiri pesta tetapi mereka membuat pesta itu lebih baik," kata Jean-Philippe Mateta, yang sundulannya di awal pertandingan menjadi penentu kemenangan. Mateta bergabung dengan rekan satu timnya untuk merayakan kemenangan setelah permusuhan mereda, kegembiraan mereka jelas meningkat oleh reaksi tim yang kalah.

Lagu yang dinyanyikan oleh beberapa pemain Argentina, yang baru saja memenangkan Copa América bulan lalu, ditujukan kepada pemain Prancis keturunan Afrika, memicu konflik dan menimbulkan luka bagi sebuah negara yang keberagamannya merupakan kekuatan super.

"Ini adalah pertandingan penting karena kami merasa terhina, seluruh negara merasa terhina, dan kami akhirnya menjadi pemenang pertandingan," kata Loïc Badé, bek tengah Sevilla.

Saat pertandingan memasuki 10 menit tambahan waktu yang liar, Badé mendorong pemain pengganti Lucas Beltrán, agar tidak menguasai bola dan mencondongkan tubuhnya ke arahnya saat ia jatuh, mengarahkan kata-kata yang jelas-jelas dimaksudkan ke wajahnya. Dalam situasi seperti ini, tidak mengejutkan ketika kekacauan akhirnya meletus.

"Itu bukan apa-apa, kami hanya merayakannya dan mereka tidak menyukainya," kata Badé, dengan wajah serius. "Mereka menghina kami sepanjang pertandingan. Saya tidak tahu apa yang mereka katakan karena mereka berbicara dalam bahasa Spanyol, tetapi mereka memberi isyarat."

Artikel Tag: olimpiade, Prancis, Argentina