Kejam, 6 Pelatih Liga 1 Indonesia yang Didepak Timnya

Analisa: Rasanya tidak salah apabila Liga 1 Indonesia 2018 disebut sebagai salah satu kompetisi terpanas di kawasan Asia. Tidak hanya persaingan tim di papan klasemen yang berlangsung ketat, setiap pelatih kepala juga seperti menempati kursi panas. Gagal mengangkat performa tim sama artinya dengan kehilangan pekerjaan.

Sampai dengan pekan ke-12 Liga 1 Indonesia 2018, setidaknya sudah terdapat lima pelatih kepala yang terdepak dari kursi panasnya. Di antara yang diputus kontraknya oleh manajemen bahkan ada yang belum sekalipun memimpin timnya berlaga di kasta tertinggi sepak bola tanah air.

Berikut Ligaolahraga.com mencoba merangkum lima pelatih yang harus rela melepas jabatannya sebagai pelatih kepala di tim Liga 1.

1. Gomes de Oliveira (Madura United, 28 Februari 2018)

Gomes de Oliveira adalah pelatih yang identik dengan Madura United. Pelatih asal Brasil itu adalah orang yang mematenkan tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu sebagai salah satu tim papan atas tanah air. Dipercaya menukangi tim semenjak 2016 ketika tim pertama kali membeli lisensi Pelita Bandung Raya (PBR), Gomes membentuk Madura United sebagai salah satu tim yang disegani.

Namun kemesraan itu harus berakhir, ketika pada pramusim 2018 Madura United gagal tampil impresif. Dan tanpa tedeng aling-aling manajemen langsung mengkambinghitamkan dirinya dan mendepaknya dari kursi pelatih.

2. Subangkit (PSIS Semarang, 15 Maret 2018)

Naas betul nasib pelatih kawakan satu ini. Berjasa besar mengantarkan PSIS Semarang kembali berkompetisi ke kasta tertinggi sepak bola tanah air, setelah finish di peringkat tiga Liga 2 Indonesia 2017, Subangkit justru didepak manajemen sebelumnya dirinya sempat memimpin tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu merasakan kerasnya Liga 1 2018.

Hasil minor yang didapat Subangkit selama masa pramusim disebut-sebut sebagai penyebab utama didepaknya pelatih 58 tahun ini. Sebagai penggantinya manajemen menunjukkan pelatih asal Italia, Vicenzo Alberto Annese sebagai juru racik di Liga 1. Sejauh ini pergantian pelatih tersebut belum membuahkan hasil, PSIS Semarang terus berkutat di zona degradasi klasemen sementara.

3. Iwan Setiawan (Borneo FC, 27 Maret 2018)

Lain subangkit, lain pula cerita pelatih kontroversial Iwan Setiawan. Eks pelatih Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya hanya diberi satu kesempatan untuk memimpin tim berjuluk Pesut Etam itu. Uniknya, pemecatan Iwan Setiawan bukan lantaran performa timnya yang kurang baik di lapangan. Dirinya dipecat lantaran terlibat perselisihan dengan suporter, setelah timnya bermain imbang 0-0 kontra Sriwijaya FC di laga pembuka.

Manajemen yang sepertinya tidak ingin ditinggal suporter langsung mengambil sikap tegas dengan mendepak Iwan dari kursi pelatih.

4. Joko Susilo (Arema FC, 15 Mei 2018)

Arema FC adalah Joko Susilo. Meski baru pertama kali dipercaya menukangi tim secara penuh, sesungguhnya Joko Susilo adalah orang kawakan di tim Singo Edan. Dirinya silih berganti mendampingi setiap pelatih kepala di Arema FC.

Sampai pada putaran kedua Liga 1 musim lalu, pria yang akrab disapa Gethuk itu dipercaya manajemen untuk langsung memegang tampuk pimpinan. Sayang, di awal musim Liga 1 2018 ini, Gethuk gagal mengangkat performa tim, sehingga didepak manajemen.

5. Rudy Eka Priyambada (PS Tira, 31 Mei 2018)

Sukses menyelamatkan tim dari jurang degrdasi musim lalu tak lantas membuat posisi Rudy Eka aman. Kurang impresifnya penampilan timnya musim ini membuat Rudy harus kehilangan jabatannya, setelah pekan ke-11 lalu.

6. Milomir Seslija (Madura United/diistirahatkan, 1 Juni 2018)

Sempat menjalani masa-masa indah bersama Madura United di awal musim, Milomir Seslija harus menerima keputusan pahit dari manajemen jelang digulirkannya pekan ke-12 beberapa waktu lalu. Meski belum resmi dipecat, tapi Milo untuk sementara dirumahkan manajemen.

Keputusan manajemen Madura United mengistirahatkan Milo tidak lepas dari penampilan tidak stabil timnya dalam tiga laga terakhir Liga 1, yaitu kalah dua kali dari Persipura Jayapura (6-0) dan PSM Makassar (2-0) dan meraih satu kali imbang dengan Persebaya Surabaya (2-2). Kebobolan banyak gol membuatnya harus menerima keputusan pahit dari manajemen.

Artikel Tag: Liga 1, madura united, arema fc, ps tira, Borneo FC, PSIS Semarang