Juventus Selalu Cari Cara Lawan Rasisme, Menurut Khephren Thuram

Berita Liga Italia: Gelandang Juventus, Khephren Thuram, mengatakan bahwa klubnya selalu mencari cara terbaik untuk melawan rasisme, yang sering kali terjadi di kancah sepak bola Italia.

I Bianconeri memulai era baru setelah memecat Thiago Motta pada pekan lalu, dengan Igor Tudor ditunjuk sebagai penggantinya.

Sang pelatih asal Kroasia memulai eranya dengan positif, berkat gol tunggal Kenan Yildiz yang memastikan kemenangan 1-0 atas Genoa pada Minggu (30/3) dini hari WIB.

Namun, Juventus kehilangan bek tengah andalannya, Federico Gatti, sesudah laga lantaran dia mengalami cedera pada fibulanya.

Menurut warta yang beredar di italia, Gatti akan memerlukan setidaknya waktu sebulan untuk bisa pulih dari cederanya, yang berarti dia akan melewatkan laga kontra AS Roma, Lecce, Parma, dan Monza.

Kehilangan Gatti bisa menjadi vital bagi Juve karena sang bek tengah sudah tampil secara reguler musim ini dengan melakoni 40 penampilan di semua ajang, bermain dalam lebih dari 3200 menit.

Selain dihadapkan oleh masalah di atas lapangan, Juve juga punya masalah di pinggir lapangan yang melibatkan para suporter, yaitu rasisme.

Khephren Thuram merupakan salah satu pemain yang rentan menghadapi serangan rasis karena warna kulitnya, namun dia mengatakan bahwa Juve selalu mencoba untuk mencari cara mengatasi ini.

"Di Juventus, kami sering berbicara untuk mencari cara terbaik melawan rasisme," kata Thuram kepada La Stampa.

"Kami perlu menemukan reaksi yang kuat dan komunikasi yang efektif. Kmai harus melawan dan melaporkannya," tambahnya.

"Tetap bungkam dan meremehkan perilaku tersebut tidak ada gunanya. Setiap insiden harus dibawa ke permukaan. Ini adalah tindakan yang tidak bisa diterima."

Artikel Tag: khephren thuram, Juventus