Jamie O'Hara Sebut Rodi Tak Layak Menangkan Ballon d'Or

Berita Sepak Bola: Gelandang Manchester City, Rodri, berhasil memenangkan Ballon d'Or yang diumumkan pada Senin (28/10), menjadi pemain pertama dalam sejarah klub yang meraih penghargaan bergengsi ini. Pemain berusia 28 tahun itu menerima suara terbanyak, mengungguli Vinicius Junior dan Jude Bellingham, yang juga menjadi kandidat utama.

Rodri memiliki peran krusial dalam membantu Manchester City memenangkan gelar Premier League keempat mereka secara berturut-turut musim lalu, tampil dalam 34 pertandingan dengan kontribusi 17 gol. Ia juga berperan penting dalam kemenangan Spanyol di Euro 2024 di Jerman.

Namun, mantan pemain Tottenham Hotspur, Jamie O'Hara, mengklaim bahwa Rodri seharusnya tidak memenangkan Ballon d'Or. Menurut O'Hara, sang gelandang adalah pemain sistem yang tidak menentukan hasil pertandingan.

"Rodri adalah pemain hebat, sangat penting untuk tim. Namun, ia bukan pemain yang memenangkan pertandingan. Dia adalah pemain sistem, menjalankan peran yang diatur oleh Pep [Guardiola] dengan sangat baik," ujar O'Hara kepada talkSPORT. "Dia pemain yang fantastis, tetapi penghargaan individu seharusnya diberikan kepada pemain yang menentukan kemenangan seperti Vinicius Junior, Harry Kane, atau Cole Palmer."

Rodri telah menjadi salah satu pemain terpenting bagi Manchester City sejak bergabung pada 2019, mencatatkan 260 penampilan di semua kompetisi dengan 26 gol dan 30 assist. Absennya Rodri karena cedera ACL musim ini sangat memengaruhi City, meski mereka tetap berjuang untuk meraih hasil baik tanpa sang gelandang andalan.

Klaim Jamie O'Hara bahwa Rodri tidak menentukan kemenangan dianggap absurd, mengingat peran besarnya dalam permainan Manchester City. Selain mencetak gol dan memberikan assist, Rodri juga unggul dalam hal penguasaan bola, dominasi udara, dan kontribusi dalam membangun serangan tim.

Artikel Tag: Jamie O'Hara, Rodri, Manchester City, Ballon d'Or