Inggris Keluar Dari Uni Eropa, Liga Premier Kena Dampaknya

Berita Liga Inggris: Klub-klub di Liga Premier akan menghadapi pembatasan baru dalam merekrut pemain luar negeri ketika Inggris meninggalkan Uni Eropa pada 1 Januari.

Sejak awal tahun depan, Inggris tidak lagi menjadi bagian dari Uni Eropa, menyusul pemungutan suara 'Brexit' yang hanya menerima 52 persen dukungan pada tahun 2016.

Bahwa hasil dengan mayoritas kecil dapat memicu perubahan seismik dan berdampak, tetapi itulah kenyataan yang memaksa setiap orang untuk menerimanya.

Ini termasuk yang ada di Liga Premier, dengan aturan baru tentang perekrutan pemain diumumkan pada awal pekan ini, dengan batasan perekrutan pemain luar negeri di bawah usia 21 tahun dan larangan untuk mendatangkan pemain luar negeri di bawah 18 sepenuhnya.

Mulai 1 Januari, perekrutan dari negara-negara di Uni Eropa sekarang akan berada di bawah pembatasan yang sama dengan bagian lain dunia, membutuhkan Pengesahan Badan Pimpinan (GBE).

Pernyataan Liga Premier mengonfirmasi bahwa GBE akan diberikan pada sistem berbasis poin, dengan poin diberikan berdasarkan:

- Penampilan senior dan pemain itu di level internasional

- Kualitas klub penjual, berdasarkan liga tempat mereka berada, posisi liga dan perkembangan di kompetisi kontinental

- Penampilan klub, berdasarkan menit liga domestik dan kompetisi kontinental

- Mereka menambahkan bahwa "pemain yang mengumpulkan jumlah poin yang diperlukan akan mendapatkan GBE secara otomatis, sementara pemain yang berada tepat di bawah ambang batas dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan GBE oleh Panel Pengecualian."

Selain itu, untuk kepentingan lain, Inggris memastikan hal ini bagus untuk "memastikan peluang bagi para pemain lokal," batas pemain asing di bawah 21 tahun akan diberlakukan, dengan maksimal tiga pemain di jendela transfer Januari mendatang dan total enam pemain per musim mulai 2021/22.

Artikel Tag: Liga Premier, Uni Eropa, Brexit