Hugo Lloris Kecam Lagu Kontroversial yang Dinyanyikan Pemain Argentina

Berita Sepak Bola: Legenda Prancis, Hugo Lloris, mengecam lagu kontroversial yang dinyanyikan oleh beberapa pemain Argentina setelah kemenangan mereka di Copa America.

Gelandang Chelsea, Enzo Fernandez, memposting video di media sosial yang tampaknya menunjukkan dirinya dan sejumlah rekan setimnya menyanyikan lagu yang diduga mengandung 'bahasa rasis dan diskriminatif'. Fernandez mungkin harus menghadapi sanksi dari Premier League, sementara Chelsea menyatakan bahwa mereka sedang melakukan prosedur disiplin internal.

Lagu tersebut juga dikritik oleh rekan setim Fernandez di Chelsea, Wesley Fofana. Sang bek menggunakan media sosial untuk menyebut video pemain yang menyanyikan lagu itu sebagai 'rasisme yang tidak terbendung'. FIFA juga sedang menyelidiki video tersebut, yang mempertanyakan asal-usul pemain dalam skuat Prancis. Sekarang, Hugo Lloris menyebut lagu tersebut sebagai 'serangan yang nyata terhadap rakyat Prancis', dan meminta agar Albiceleste memberikan contoh yang lebih baik bagi para penggemar muda.

"Mereka [Argentina] adalah wajah sepak bola saat ini, di Amerika Selatan, di dunia. Mereka pantas mendapat banyak pujian atas apa yang telah mereka lakukan di lapangan selama empat atau lima tahun terakhir," kata Lloris, melansir dari Daily Mail. "Tapi ketika Anda menang, Anda adalah contoh bagi orang lain, terutama anak-anak. Itu adalah serangan yang nyata terhadap rakyat Prancis, terutama bagi orang Prancis yang memiliki asal-usul dan keluarga Afrika."

Enzo Fernandez telah meminta maaf secara terbuka pada Selasa (16/7), mengklaim bahwa ia terbawa oleh 'euforia' memenangkan gelar, namun menegaskan bahwa kata-kata dan sentimen dari lagu tersebut 'tidak mencerminkan keyakinan atau karakternya'. Nyanyian itu pertama kali muncul sekitar final Piala Dunia 2022 yang diperebutkan antara Prancis dan Argentina, dengan Albiceleste memenangkan pertandingan tersebut.

Lagu tersebut tampaknya mengklaim bahwa pemain Prancis berasal dari Angola, atau memiliki ibu dari Nigeria dan ayah dari Kamerun. "Tidak masalah jika Anda berada dalam momen euforia karena telah memenangkan trofi penting," kata Lloris. "Itu menuntut tanggung jawab yang lebih besar ketika Anda adalah seorang pemenang.

"Anda tidak ingin mendengar atau melihat hal seperti ini dalam sepak bola. Kita semua menentang diskriminasi dan rasisme. Saya hanya berpikir dan berharap ini adalah kesalahan. Kita semua membuat kesalahan kadang-kadang dan semoga mereka belajar dari ini."

Artikel Tag: Hugo Lloris, Enzo Fernandez, Chelsea, Timnas Prancis, Timnas Argentina