Emi Martinez Siap Hadapi Atmosfer Panas di Markas PSG

Berita Liga Champions: Penjaga gawang Aston Villa, Emi Martinez, mengaku sudah siap menghadapi atmosfer panas saat timnya bertandang ke markas Paris Saint-Germain (PSG) bulan depan.

Kiper nomor satu Argentina ini masih diingat oleh para pendukung Paris Saint-Germain karena aksi kontroversialnya di final Piala Dunia 2022. Hal ini serupa dengan pengalaman yang ia hadapi saat Aston Villa bertemu Lille di perempat final Conference League musim lalu.

Menjelang laga melawan Lille pada April tahun lalu, media Prancis Get French Football News bahkan menjulukinya sebagai "Musuh Publik Nomor Satu". Di pertandingan itu, Emi Martinez tampil gemilang dengan menggagalkan dua penalti Lille, mengamankan kemenangan Villa dengan skor agregat 4-3.

Namun, setelah melakukan penyelamatan pertamanya di babak adu penalti, Martinez mendapat kartu kuning kedua karena dianggap melakukan gestur ke arah suporter tuan rumah. Meskipun begitu, ia tetap bisa melanjutkan pertandingan karena aturan yang menyatakan bahwa kartu kuning di waktu normal tidak berpengaruh di adu penalti.

Setelah kemenangan melawan Lille, Martinez mengungkapkan betapa intensnya tekanan yang ia hadapi. "Mereka menghina saya sepanjang pertandingan," kata Martinez kepada TyC Sports. "Saya tidak pernah dihina seburuk ini sebelumnya. Mereka melakukan segalanya!"

"Saya tidak melakukan apa pun selama 120 menit. Tapi mereka terus menghina saya setiap kali saya mengambil tendangan gawang, sampai-sampai wasit memberi saya kartu kuning di menit ke-30! Setelah itu, saya membungkam mereka di adu penalti."

Kini, menjelang laga Aston Villa melawan PSG, Martinez kembali menegaskan bahwa dirinya siap menghadapi atmosfer panas di Parc des Princes. "Pertandingan nanti pasti akan panas. Saya sudah menerima pesan dan segalanya," ujarnya kepada TyC Sports. "Kami tangguh saat bermain di kandang, tapi sedikit kesulitan di laga tandang. Ini adalah babak gugur, jadi segalanya bisa terjadi."

Martinez juga menambahkan bahwa tekanan dari suporter lawan justru bisa menjadi keuntungan bagi rekan setimnya. "Hal yang bagus adalah tim saya akan mendapat tekanan lebih sedikit karena orang-orang akan fokus menghina saya. Saya sudah sangat terbiasa dengan situasi seperti ini. Saat melawan Lille, mereka menyerang saya secara mental selama 120 menit. Ini hal yang normal," pungkasnya.

Artikel Tag: Emi Martinez, Aston Villa, PSG, Paris Saint-Germain