Drogba Menangis Saat Kepergian Mourinho dari Chelsea

Berita Liga Inggris: Didier Drogba menangis setelah mendengar kabar tentang kepergian Jose Mourinho saat keduanya masih berada di Chelsea, menurut rekan setimnya Steve Sidwell.

Mourinho telah bertugas di Chelsea selama tiga tahun dan memenangkan dua gelar liga, tapi tidak ada manajer yang awet dalam era Roman Abramovich di Stamford Bridge.

Pelatih asal Portugal itu dengan “persetujuan bersama” pada bulan September 2007 dan kabar tersebut ternyata mengagetkan ruang ganti The Blues, terutama striker bintang Drogba, yang tiba di klub tak lama setelah sang manajer.

“Saya pernah berada di banyak klub di mana sang manajer pergi,” ungkap Sidwell kepada Joe.co.uk.

“Yang paling sulit yang saya miliki adalah di Chelsea ketika Jose pergi. Banyak pemain yang telah bersamanya sejak lama dan itu benar-benar sebuah budaya keluarga.”

Sidwell kemudian menceritakan kronologis pemecatan Mourinho dari Chelsea itu.

“Kami bermain melawan Rosenborg di Liga Champions. Kami imbang atau kalah di kandang dan kemudian kami dipanggil keesokan harinya. Kami tahu ada sesuatu yang tidak beres dan Jose dipecat hari itu.”

“Kami semua berada di ruang ganti. Pertemuan berlangsung di lantai atas dan mulai jelas bahwa Jose akan pergi. Dia kemudian turun. Saya berada di sana baru beberapa bulan dan dia berkeliling satu persatu untuk mengucapkan selamat tinggal.”

“Ada orang yang menangis. Drogba tersedu-sedu, dia menangis. Saya pikir semua orang juga terkejut karenanya. Jose berkeliling ke setiap pemain dan semua orang agak hancur karenanya.”

Drogba menghabiskan lima tahun lagi di Chelsea setelah itu, di mana dia mengumpulkan 157 gol dalam 341 penampilan sebelum berangkat ke China.

Namun, ia terpikat kembali ke Stamford Bridge oleh manajer favoritnya Mourinho pada 2014 silam dengan status bebas transfer.

Artikel Tag: Jose Mourinho, Chelsea, Didier Drogba, Steve Sidwell