Ditinggal Galtier ke PSG, Begini Tanggapan Andy Delort

Berita Liga Prancis: Setelah ditinggal oleh Christophe Galtier ke Paris Saint-Germain, penyerang OGC Nice Andy Delort memberi tanggapannya atas kepergian sang pelatih dan juga membahas hubungannya dengan pria berusia 55 tahun itu selama di Les Aiglons dalam sebuah wawancara dengan Nice-Matin.

Andy Delort bergabung dengan OGC Nice musim panas lalu untuk bermain di bawah asuhan Christophe Galtier. Namun setelah semusim, sang pelatih memutuskan untuk menerima pinangan Paris Saint-Germain sebagai pelatih. Meski turut senang atas kesempatan besar yang diperoleh oleh Galtier untuk melatih klub sekaliber PSG, di sisi lain ia juga merasa kehilangan.

“Saya bersenang-senang dengannya (musim lalu), saya sangat menikmati diri saya sendiri. Saya berharap memiliki dia sebagai pelatih untuk waktu yang lama. Tapi, untuk melatih pemain-pemain hebat di klub besar, saya mengerti ini adalah kesempatan yang tidak bisa dia tolak, saya sangat senang untuknya. Karakter kami sangat mirip. Permainan saya adalah untuk tidak menyerah pada apa pun di lapangan, saya ingin melakukan yang terbaik untuknya. Saya belajar banyak darinya, bukan kebetulan bahwa musim lalu saya finis lebih tinggi dari sebelumnya di Ligue 1, melaju ke Eropa dan mencetak banyak gol,” jelas Delort.

Delort adalah pencetak gol terbanyak Nice musim lalu dengan 18 gol dan mengakhiri musim di peringkat kelima daftar pencetak gol terbanyak Ligue 1. Capaian tersebut adalah sebuah bukti darinya karena kedatangannya ke Nice musim panas lalu dianggap karena agennya kebetulan adalah putra dari Galtier. Ditinggal sang pelatih ke PSG musim ini, pria berusia 30 tahun itu mengaku memiliki beberapa kekhawatiran.

“Iya, ada (beberapa kekhawatiran). Setelah musim yang saya mainkan, sangat disayangkan melihatnya pergi. Beberapa telah berbicara tentang pengaruh agen ketika saya tiba di sini [putra Galtier adalah agen Delort] tetapi saya bisa membuktikannya di lapangan. Saya memakai ban kapten, itu bukti sifat keteladanan saya. Sebelum tiba, saya sudah memiliki reputasi tetapi, di Nice, orang-orang melihat saya dengan lebih berbeda,” ujarnya.

Artikel Tag: Andy Delort, OGC Nice, Christophe Galtier, Paris Saint-Germain