Didi Hamann: Borussia Dortmund, Kenapa Pecat Edin Terzic?

Penulis: Febrian Kusuma
Senin 07 Okt 2024, 04:15 WIB
Didi Hamann

Potret Edin Terzic dan Nuri Sahin Saat Masih Bekerja Sama sebagai Pelatih dan Asisten Pelatih di Borussia Dortmund (Sumber: LEON KUEGELER / AFP/File)

Ligaolahraga.com -

Berita Liga Jerman: Legenda Timnas Jerman, Didi Hamann, mempertanyakan keputusan Borussia Dortmund untuk memecat Edin Terzic di akhir musim 2023/24, meski di musim tersebut sang pelatih berhasil mengantarkan tim Hitam Kuning itu lolos hingga ke babak final Liga Champions Eropa.

Sebagai penggantinya, Borussia Dortmund justru menunjuk Nuri Sahin sebagai pelatih kepala. Pria asal Turki itu belum memiliki banyak pengalaman melatih, dan sebagai hasilnya Dortmund telah menelan dua kali kekalahan di kompetisi Bundesliga 2024/25. Yang terbaru, Dortmund kalah 2-1 melawan Union Berlin di matchday keenam Bundesliga di Alte Forsterei, Sabtu (05/10).

“Ia (Edin Terzic) adalah pelatih tersukses Dortmund sejak era Jurgen Klopp. Ia memenangkan piala, bisa saja memenangkan liga pada pertandingan terakhir dua tahun lalu dan berada di final Liga Champions tahun lalu. Kapan Dortmund akan memiliki sesuatu seperti itu lagi? Mungkin butuh sepuluh atau 20 tahun. Dan pelatih ini 'diintimidasi,'” kata Didi Hamann dalam wawancaranya bersama Sky Sports.

“Mereka seharusnya berpisah secara baik-baik dan kemudian asisten pelatih mengambil alih. Anda harus berhati-hati dengan apa yang Anda inginkan. Saya pikir, jika melihat ke belakang, Dortmund mungkin akan melakukan satu atau dua hal secara berbeda, karena cara yang ditempuh tidak adil bagi Terzic,” pungkas Hamann, yang kini telah berusia 51 tahun tersebut.

Saat ini Dortmund masih berada di urutan ketujuh klasemen sementara Bundesliga musim 2024/25.

Artikel Tag: didi hamann, Borussia Dortmund, Edin Terzic

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/didi-hamann-borussia-dortmund-kenapa-pecat-edin-terzic
104  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini