Bukayo Saka Bangga Berhasil Atasi Tekanan dalam Adu Penalti

Berita Piala Eropa: Bukayo Saka mengaku bangga melihat dirinya mampu mengatasi tekanan setelah gagal mencetak gol di final Euro 2020 untuk kemudian tampil gemilang dalam kemenangan Inggris atas Swiss pada Sabtu (6/7) malam WIB.

Bersama Marcus Rashford dan Jadon Sancho, Bukayo Saka menjadi sasaran pelecehan rasial yang keji oleh penggemar Inggris setelah gagal mencetak gol penalti di final Euro 2020. Ketiganya mengaku masih terus berjuang untuk melupakan insiden tersebut. Tiga tahun kemudian, Saka kembali berada di bawah tekanan. Setelah mencetak gol indah yang menyamakan kedudukan dan mengirim pertandingan melawan Swiss ke adu penalti, bintang Arsenal itu maju ke titik penalti dan tidak melakukan kesalahan kali ini.

"Saya percaya pada Tuhan," kata Saka kepada BBC setelah pertandingan. "Untuk bangkit dari sesuatu seperti itu sangat sulit, tetapi hari ini saya mengambil kesempatan tersebut. Saya akan menempatkannya di sana, spesial. Bagaimana kami bangkit kembali dan melakoni adu penalti... terakhir kali kami melakukan adu penalti di Euro, kami tahu apa yang terjadi. Saya percaya. Saya merasa kami mendominasi jalannya pertandingan dan kesempatan itu akan datang dan saya mengambilnya. Saya bangga dengan diri saya sendiri untuk itu."

Setelah empat penampilan yang mengecewakan di Euro 2024, Inggris beralih ke formasi tiga bek, dengan Saka ditempatkan sebagai bek sayap kanan untuk menghasilkan penampilan terbaiknya di Jerman sejauh ini. "Saya pikir ini menunjukkan betapa kami ingin memenangkan turnamen ini," kata Saka tentang respons The Three Lions. "Semoga, pertandingan berikutnya kami bisa menang dalam 90 menit, tetapi jika ini yang diperlukan – kami akan melakukan apa saja!"

Di semifinal Euro 2024, Inggris akan menghadapi Belanda yang mengalahkan Turkiye dengan skor tipis 2-1. Pemenang dari laga ini akan bertemu dengan Spanyol atau Prancis di partai puncak, 15 Juli mendatang.

Artikel Tag: Bukayo Saka, Timnas Inggris, EURO 2024, Piala Eropa 2024