Blatter Akui Buat Kesalahan Tunjuk Qatar Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia

Berita Sepak Bola: Sepp Blatter telah mengakui keputusan untuk memberikan Piala Dunia kepada Qatar ketika dia menjadi presiden FIFA adalah sebuah "kesalahan".

Persiapan Piala Dunia tahun ini telah dirundung kekhawatiran tentang penderitaan pekerja migran bergaji rendah untuk membangun infrastruktur di negara Teluk itu dan undang-undang diskriminatif yang mengkriminalisasi hubungan sesama jenis.

Blatter adalah bos FIFA pada 2010 ketika komite eksekutifnya secara kontroversial memilih Piala Dunia yang akan diadakan di Rusia dan Qatar masing-masing pada 2018 dan 2022. Blatter mengklaim dia tidak memilih negara Timur Tengah itu dan malah menginginkan "gerakan damai" dengan menjadi tuan rumah dua turnamen di Rusia dan kemudian Amerika Serikat.

"Pilihan Qatar adalah sebuah kesalahan," katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Swiss Tages-Anzeiger, yang pertama sejak dibebaskan dari tuduhan penipuan pada Juli menyusul pembayaran 1,7 juta poundsterling kepada mantan presiden UEFA, Michel Platini.

“Pada saat itu, kami sebenarnya sepakat di komite eksekutif bahwa Rusia harus mendapatkan Piala Dunia 2018 dan Amerika Serikat pada 2022. Akan menjadi isyarat perdamaian jika dua lawan politik lama menjadi tuan rumah Piala Dunia satu demi satu.

"Ini negara yang terlalu kecil. Sepak bola dan Piala Dunia terlalu besar untuk itu."

Piala Dunia 2022, yang harus dipindahkan ke November dan Desember karena panas, sekarang hanya tinggal dua minggu lagi dan mantan presiden FIFA bertanggung jawab atas turnamen yang berlangsung di sana.

"Saya hanya bisa mengulangi: ini adalah sebuah kesalahan, dan saya bertanggung jawab untuk itu sebagai presiden saat itu," katanya.

Artikel Tag: Sepp Blatter, Piala Dunia 2022, Piala Dunia