Berita Piala Presiden: Ditekuk PBFC, Djanur Sebut Persib Under Perform

Liga Olahraga - Berita Piala Presiden: Pukulan telak dialami Persib lantaran mereka dipaksa bertekuk lutut dihadapan Pusamania Borneo FC dalam leg pertama semifinal Piala Presiden. Djadjang Nurdjaman pun mengakui ada sistem yang tak berjalan dari ana asuhnya.

Djadjang Nurdjaman memberikan selamat kepada tim tuan rumah yang sukses unggul dengan skor 2-1. Menurutnya Pesut Etam memang layak untuk merengkuh hasil baik dalam laga tadi karena sanggup bermain baik. Terutama di babak pertama karena pasukan Maung Bandung dibuat seakan tidak berkutik dan selalu dipaska bertahan.

Namun disebut oleh Djanur, apiknya permaina lawan dibantu juga dengan buruknya performa pasukannya. Menurutnya lini tengah yang digawangi Hariono, Kim Jeffrey dan Gian Zola tidak bersinergi dengan baik. Begitu juga dengan minimnya fungsi Angga Febrianto yang diplot sebagai striker tunggal.

"Permainan kami di babak pertama jauh dari harapan, Hampir engga bisa berbuat apa-apa, saya akui lini tengah dan depan ga berjalan sesuai harapan," ungkap pelatih berusia 58 tahun tersebut dalam jumpa pers usai laga di Segiri, Kamis (2/3/2017).

Djanur pun sebenarnya sudah cepat bereaksi dengan memasukan Dedi Kusnandar dan Shohei Matsunaga untuk menanggulangi masalah di timnya. Hasilnya cara bermain Persib pun menunjukan perkembangan. Namun masalah klasik berupa hilangnya fokus ketika mengatisipasi situasi set piece menjadi penyebab timnya tumbang.

"Babak kedua sebenarnya hampir berimbang bahkan kami lebih mengusasi bola sayang lagi-lagi kemasukan dari bola mati. Matsunaga bikin pelanggaran ga perlu jadilah tendangan bebas yang diambil sama Asri Akbar dan Wanggai menyelesaikannya dengan baik," jelasnnya.

Pelatih yang baru merampungkan kursus lisensi kepelatihan A AFC itu mengatakan bahwa sebenarnya dia sudah memprediksi PBFC akan banyak mengancam lewat situasi bola mati. Namun saya ramalan dia di awal gagal diterapkan oleh anak asuhnya di laga tadi karena kedua gol datang dari set piece.

"Sebetulnya sudah kami antisipasi itu bola-bola mati mereka karena mereka punya Reinaldo yang cukup tinggi dan benar saja tadi bisa menjadi gol. Sebetulnya Kami sudah bisa membalasnya dari bola mati juga," ungkapnya.

Djanur juga mengaatakan bahwa laga tadi sedikit terganggu dengan buruknya cara wasit mengambil keputusan. Di matanya, banyak kebijakan keliru dari wasit Bahrul Ulum terutama ketika ada advantage untuk skuat Maung Bandung. "Bukannnya kami cari excuse tapi kami agak kecewa dengan kepemimpinan wasit itu berat sebelah karena banyak pelanggaran yang tidak perlu. Rasanya perlu belajar lagi karena bola ada duel langsung tiup ga dilihat dulu. Kalau saya kan dilihat dulu bolanya tuh kemana tapi ini tiup tiup aja," keluhnya.

Artikel Tag: djanur, Djadjang Nurdjaman, Persib, Samarinda, PBFC, piala presiden 2017, semifinal, Stadion Segiri