Begini Cara Hansi Flick Mengubah Barcelona Sejak Menjadi Pelatih

Sejak Hansi Flick mengambil alih posisi pelatih Barcelona pada Mei 2024, dampaknya terhadap tim sangat nyata dan transformatif.

Flick, yang menggantikan Xavi Hernández, dengan cepat menanamkan mentalitas dan pendekatan taktis baru di dalam tim. Meskipun hanya bertugas selama lebih dari 100 hari, Barcelona memulai musim LaLiga dengan mengesankan, memenangkan empat pertandingan pertama mereka.

Perjalanan Hansi Flick ke Barcelona dimulai ketika presiden klub Joan Laporta mencoba mempekerjakannya kembali pada 2021. Pada saat itu, Flick sedang menangani Bayern Munich dan telah berkomitmen untuk memimpin tim nasional Jerman.

Maju cepat ke tahun 2024, dan ketika Laporta memutuskan untuk berpisah dengan Xavi, muncul kesempatan bagi Flick untuk memimpin klub Catalan.

Salah satu perubahan yang langsung dilakukan Flick adalah penekanannya pada kebugaran dan pressing. Barcelona kini memainkan garis pertahanan yang lebih tinggi, menekan dengan lebih efektif, dan mempertahankan intensitas selama 90 menit penuh, sebuah aspek yang tidak ada di bawah asuhan Xavi.

Perbaikan ini merupakan kunci, karena Barcelona sering goyah pada tahap akhir pertandingan musim lalu.

Sebaliknya, tim asuhan Flick tampil lebih bugar dan lebih tahan lama, setelah tidak kemasukan gol di babak kedua dalam pertandingan pembukaan mereka. Stamina tim telah meningkat secara signifikan, dengan pemain seperti Pedri memuji staf kebugaran yang baru untuk sesi latihan yang lebih dinamis.

Di luar lapangan, Hansi Flick mengatasi tekanan-tekanan unik yang muncul dalam mengelola Barcelona. Dia menerima kesulitan keuangan klub tanpa mengeluh, bahkan ketika pendaftaran pemain baru Dani Olmo tertunda.

Selain itu, Flick menunjukkan komitmennya untuk mengintegrasikan bakat-bakat muda dari La Masia, dengan memainkan tiga pemain berusia 17 tahun dalam tiga pertandingan pertama tim.

Tindakannya sesuai dengan perkataannya tentang memprioritaskan pengembangan pemain muda, sebuah aspek penting dari filosofi Barcelona.

Hansi Flick juga selalu bersikap rendah hati, sangat kontras dengan pendahulunya, Xavi, yang sangat terlibat dalam politik internal klub.

Pendekatan tanpa basa-basi dari Flick memungkinkannya untuk fokus hanya pada sepak bola, membangun hubungan yang erat dengan para pemain dan stafnya. Gaya komunikasinya yang lugas dan ringkas diterima dengan baik di ruang ganti.

Meskipun sangat ketat dalam hal ketepatan waktu, Flick mendapatkan rasa hormat dari para pemainnya dengan mempercayai mereka untuk menjaga diri mereka sendiri dan dengan memupuk persatuan tim melalui menginap di hotel semalam sebelum pertandingan.

Secara taktis, Barcelona di bawah asuhan Flick berevolusi tanpa kehilangan DNA-nya. Statistik penguasaan bola tim meningkat, dengan lebih banyak penguasaan bola yang dimenangkan di lini depan.

Pressing yang agresif ini memungkinkan Barcelona untuk menyerang lebih cepat dan lebih efisien, menciptakan lebih banyak peluang dan menempatkan penyerang veteran Robert Lewandowski lebih dekat ke gawang.

Lewandowski, yang bermain di bawah asuhan Flick di Bayern, telah mencetak empat gol dari empat pertandingan, memanfaatkan kreativitas para pemain seperti Pedri, Olmo, Lamine Yamal, dan Raphinha.

Tanda-tanda awal dari masa kepemimpinan Hansi Flick cukup menjanjikan, tetapi tantangan yang lebih berat menanti di depan. Dengan Girona dan Monaco yang akan datang, akan sangat menarik untuk melihat bagaimana tim asuhan Flick terus berkembang.

Meskipun sang juara bertahan, Real Madrid, masih dianggap sebagai favorit untuk memenangkan LaLiga, awal yang baik dari Barcelona di bawah asuhan Flick telah menghidupkan kembali harapan untuk perebutan gelar juara musim ini.

Artikel Tag: hansi flick