Begini Cara Carlo Ancelotti 'Jinakkan' Borussia Dortmund

Penulis: Demos Why

Rabu 23 Okt 2024, 06:09 WIB

Berita Liga Champions: Manajer Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengungkap cara yang ia gunakan untuk meraih kemenangan dramatis saat menjamu Borussia Dortmund dini hari tadi.

Bologna Masih Mandul di UCL, Vincenzo Italiano Akui Timnya Kurang Tajam

Hasil memuaskan didapatkan oleh Real Madrid pada matchday 3 Liga Champions 2024/25. Pasalnya, saat mereka menjamu Borussia Dortmund di Santiago Bernabeu, Rabu (23/10) dini hari WIB, Los Blancos berhasil meraih kemenangan dengan skor 5-2.

Pada laga tersebut, Dortmund unggul dua gol lebih dulu di babak pertama melalui aksi Donyell Malen dan Jamie Bynoe-Gittens. Namun, di babak kedua, Madrid tampil menggila dengan mencetak lima gol balasan melalui aksi Antonio Rudiger, hattrick Vinicius Junior dan satu gol tambahan dari Lucas Vazquez.

Selepas laga usai, Carlo Ancelotti memberikan komentarnya. Ancelotti mengungkap rahasia di balik keberhasilan timnya mengamankan kemenangan usai tertinggal dua gol lebih dulu.

“Kami berbicara dengan tenang tentang bagaimana mengubah keadaan di babak kedua. Saya mengubah sistem dan tim membawa intensitas yang lebih tinggi. Kami terlalu banyak ketakutan di babak pertama, kami tidak menekan dan membiarkan mereka mengendalikan permainan," ujar Ancelotti dilansir dari laman resmi klub.

"Mereka mencetak dua gol yang relatif sederhana dan jelas sekali apa yang harus kami lakukan.

Tim melakukan pekerjaan yang luar biasa di babak kedua. Babak kedua merupakan babak terbaik kami di musim ini, dengan tekanan yang lebih baik, intensitas yang lebih tinggi... Babak kedua menunjukkan kepada kami apa yang harus kami lakukan dan bagaimana melakukannya. Ini bisa menjadi momen penting dalam musim kami.”

"Saya akan menjelaskan permainan seperti ini: kami terlalu gugup dan kurang intensitas di babak pertama. Kami terorganisir tetapi kami tidak menekan bola dan mereka mengendalikan permainan. Kami memiliki beberapa peluang dan membentur mistar gawang dua kali, namun kami terlalu bertahan. Dengan mengambil lebih banyak risiko di babak kedua, kami bermain dengan energi yang lebih besar. Kami harus selalu menekan karena kami memiliki kemampuan fisik untuk melakukannya."

“Saya mengatakan kepada mereka bahwa berpikir untuk mencetak tiga gol adalah sesuatu yang idealis, dan bahwa kami harus fokus pada hal-hal mendasar: tidak kehilangan operan, memenangkan duel, menekan dengan lebih baik, menunjukkan intensitas yang lebih tinggi. Begitulah dinamika permainan berubah. Itu berubah dengan gol pertama.”