Analisa: Kegemilangan Barcelona dan Pertaruhan Real Madrid di El Clasico

Analisa: Barcelona sukses meraih kemenangan dengan skor 4-0 atas Deportivo La Coruna untuk semakin menjauhi Real Madrid di klasemen sementara yang kini berjarak 11 poin jelang laga El Clasico di akhir pekan ini.

Tak diragukan bahwa 2017 adalah tahunnya Real Madrid lantaran pasukan asuhan Zinedine Zidane ini sukses menjuarai La Liga dan Liga Champions di akhir musim lalu, sebelum menambahnya dengan gelar juara di Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol dan Piala Dunia Antar Klub yang baru saja direngkuh pada hari Sabtu (16/12) lalu.

Lima trofi ini merupakan catatan terbaik bagi Los Blancos yang tak pernah mereka raih sebelumnya. Namun demikian, tahun 2018 bisa jadi sebaliknya lantaran musim ini peruntungan di La Liga berpihak kepada Barcelona, dan kemenangan di akhir pekan nanti akan semakin menenggelamkan Real Madrid dalam perburuan titel juara liga domestik.

Lantaran Madrid harus bertanding di Abu Dhabi, maka pasukan asuhan Zidane tertinggal satu laga dari Barca dan jelang kunjungan Barcelona ke Estadio Santiago Bernabeu, kini mereka berjarak 11 poin di belakang pasukan asuhan Ernesto Valverde setelah menghancurkan Deportivo La Coruna di Camp Nou pada hari Minggu (17/12) kemarin.

Luis Suarez dan Paulinho masing-masing mencetak dua gol untuk membawa Barca kepada kemenangan meyakinkan, namun sang striker asal Uruguay bersikeras meyakini bahwa dirinya bisa mencetak hat-trick yang lagi-lagi digagalkan akibat ketiadaan Teknologi Garis Gawang (GLT) di La Liga. Sebuah insiden ulangan yang sebelumnya menimpa Barcelona pada laga kontra Valencia di bulan lalu.

Setelah 16 jornada terlewati, Barca kini memimpin klasemen dengan torehan 42 poin dan mereka masih belum pernah menelan kekalahan. Atletico Madrid, yang juga belum terkalahkan, menguntit dengan selisih enam poin di posisi kedua, Valencia kini tertinggal delapan poin dan Madrid, dengan sisa satu laga yang belum dimainkan, tertinggal 11 poin.

Jadi setelah berpesta pora di Piala Dunia Antar Klub dan trofi kelima di tahun ini, laga El Clasico akan membawa kembali Madrid kepada kenyataan dalam laga yang wajib dimenangkan oleh mereka jika tak mau semakin tertinggal dari Barca.

Sebuah kemenangan di Bernabeu dan pasukan asuhan Zidane bisa memangkas selisih menjadi lima poin di belakang Barca, tentu dengan anggapan bahwa mereka juga sukses meraih kemenangan atas Leganes di laga tunda. Namun sebuah kekalahan akan mengakhiri harapan mereka untuk mempertahankan gelar juara, bahkan sebelum Natal tiba.

Ini adalah peruntungan yang jauh berbeda sejak Madrid menghancurkan Barca dengan skor 5-1 di dua leg Piala Super Spanyol pada bulan Agustus lalu yang membuat Gerard Pique mengakui bahwa saat itu Barca jauh lebih inferior ketimbang tim ibukota Spanyol tersebut, untuk pertama kalinya sepanjang kariernya.

Namun demikian, situasi berbalik 180 derajat di La Liga. Madrid terpuruk dan kubu raksasa Catalan berubah menjadi kekuatan baru di bawah asuhan Valverde. Barcelona belum pernah menelan kekalahan di semua ajang setelah dipermalukan di Piala Super Spanyol, sedangkan Madrid berulang kali menelan pil pahit dari Real Betis dan Girona di La Liga, lalu Tottenham Hotspurs di Liga Champions.

Jadi euforia yang dilalui oleh Madrid harus dilupakan untuk saat ini. Setelah melewati rekor empat trofi yang dimenangkan oleh klub pada tahun 2014, Madrid melalui paruh kedua musim dengan begitu buruk dan berakhir tanpa sebuah trofi pun di tahun 2015 selagi Barca mengklaim treble winners. Dan enam bulan setelah menjuarai Piala Dunia Antar Klub, Carlo Ancelotti dipecat dari jabatannya sebagai pelatih Madrid.

Zidane memang tidak sedang dalam bahaya saat ini, namun jika Barca unggul 11 poin dari mereka di klasemen dan lawan sulit di babak 16 besar Liga Champions, Paris Saint-Germain, telah menunggu, maka Madrid kini harus mawas diri dan benar-benar bersiap untuk memasuki medan pertempuran lagi, dimulai dengan laga El Clasico pada hari Sabtu ini.

Artikel Tag: Barcelona, Real Madrid, El Clasico