Preview NBA: Miami Heat Vs Houston Rockets (30 Des 2024)

Di saat-saat akhir keterpurukan di kuarter keempat pada hari Jumat lalu saat menghadapi Minnesota Timberwolves, Houston Rockets dihadapkan pada pilihan siapa yang akan mendapatkan bola.

Sepanjang musim ini, Houston Rockets memiliki banyak opsi ofensif, dengan Jalen Green, Alperen Sengun dan Fred VanVleet semuanya mendapatkan waktu sebagai pemain utama di ujung lapangan.

Setelah melepaskan keunggulan 16 poin dengan hanya kurang dari lima menit tersisa, Houston Rockets memilih menjalankan permainan terakhir melalui Sengun yang mencetak 38 poin, hasil 64 persen tembakan lapangan.

Sengun gagal melepaskan tembakan, dan operan terburu-burunya kepada VanVleet menghasilkan tembakan meleset dan kekalahan 113-112.

Hal tersebut mengakhiri empat kemenangan beruntun Houston Rockets dan memulai lima pertandingan kandang pada Minggu (29/12) malam atau Senin pagi WIB melawan Miami Heat.

Dengan Green, Sengun dan VanVleet yang rata-rata mencetak 19,3 dan 15,3 poin serta 16,3 dan 14,1 tembakan per pertandingan, Houston Rockets secara rutin berusaha mengeksploitasi keseimbangan serangan mereka.

Sengun sebagian besar berhasil melawan Timberwolves, menjamin kesempatannya dengan permainan yang dipertaruhkan.

Gilirannya untuk menguasai bola di akhir pertandingan dan, ke depannya, Houston akan terus mengandalkan berbagai opsi mencetak angka dalam situasi akhir pertandingan, sebagian besar bersandar pada tangan yang sedang “panas”.

"Ini benar-benar berbasis pertandingan dan siapa yang akan menang pada saat itu," kata pelatih Rockets, Ime Udoka. "Kami tahu beberapa hal yang kami sukai dari beberapa pemain. Alperen telah lepas dari area post di mana mereka tidak dapat dobel menjaganya. Satu kali dia terlambat, mereka berhasil merebut bola dari tangannya dan kami berhasil menjebol ringnya.

"Kami memiliki paket untuk semua pemain berdasarkan siapa yang akan mencetak angka."

Sementara itu, Heat, dirusak oleh defisit sembilan poin di kuarter ketiga yang terbukti tidak dapat diatasi dalam kekalahan 120-110 dari Atlanta Hawks pada Sabtu. Miami dan Atlanta mencatatkan paruh pertama yang menghasilkan sembilan kali pergantian kepemimpinan skor.

Tyler Herro (28 poin, 10 assist) dan Bam Adebayo (17 poin, 10 rebound) membukukan double-double untuk Heat, yang tidak diperkuat forward Jimmy Butler untuk pertandingan keempat beruntun dengan apa yang dikategorikan oleh tim sebagai "kembali ke kompetisi."

Butler tidak bermain sejak 20 Desember, ketika ia tampak mengalami cedera pergelangan kaki pada kuarter pertama saat kalah dari Oklahoma City Thunder. Dia kemudian tidak bisa bermain karena sakit.

Tanpa Butler, Heat memiliki tantangan dengan opsi penyerangan di akhir pertandingan. Herro, yang rata-rata mencetak 23,9 poin per pertandingan, dan Adebayo (16,3) lebih dari mampu memimpin dalam pertandingan yang sengit.

Namun Butler (18,5 poin) memberikan Miami opsi tambahan sebagai pencetak angka dan fasilitator. Ketidakhadirannya mempengaruhi bagaimana Heat mengeksekusi serangan ketika pertandingan sudah mendekati akhir.

"Kami hanya tampil kosong," kata pelatih Heat, Erik Spoelstra. "Tidak ada penampilan yang buruk. Bukan berarti tidak ada niat. Saya setuju dengan maksud dari apa yang kami coba lakukan secara ofensif, tetapi kami tidak bisa memasukkan bola.

"Segala sesuatu yang lain baik-baik saja dan sesuai. Kami hanya tidak bisa mengatasinya."

Artikel Tag: Houston Rockets