Pebasket Bali United Cerita soal Tsunami yang Melanda di Aceh

Penulis: Senja Hanan
Selasa 27 Des 2022, 14:04 WIB
Pebasket Bali United, Surliyadin. (Images: IBL)

Pebasket Bali United, Surliyadin. (Images: IBL)

Ligaolahraga.com -

Berita Basket IBL: Pada 26 Desember 2022, telah terjadi tragedi Tsunami yang tewaskan puluhan ribu orang di Aceh. Salah satu pebasket Bali United Basketball, Surliyadin pun ceritakan soal bagaimana cara menyelamatkan diri dari insiden mengerikan itu.

“Waktu itu Itun naik ke atas pagar dan pegangan. Semua orang juga naik ke atas pagar dan saat mereka semua naik, datanglah gelombang pertama. Nabrak pagar itu dan roboh. Itun tenggelam dan semuanya jadi hitam. Tidak tahu apa-apa,” kenang Surliyadin.

Tentu saja situasi pada saat itu begitu memilukan dan mencekam bagi Surliyadin kecil. Terlebih lagi sang kakak pertama, Tina Julia tengah memasuki masa kandungan tujuh bulan.

Berbagai pemandangan mengerikan pun tersaji kala pebasket yang kini berusia 32 tahun itu berjuang mencari tempat aman untuk berlindung. Hal tersebut pun memperparah kondisi setelah sebelumnya ia harus terpisah dari keluarganya akibat sapuan gelombang tsunami.

“Kami turun dan saat berjalan di air banjir itu ada mayat dan macam-macam. Untuk bertahan hidup, kami ambil makanan dan minuman dalam kemasan yang lewat. Ada galon minuman, diambil untuk dijadikan pelampung. Kami melewati segala macam bentuk mayat,” ujar pebasket Bali United itu.

Luka seolah semakin dalam, karena rasa khawatir datang seiring menanti kejelasan kabar keselamatan keluarganya yang lain.

“Kami hanya mendengar kabar burung saja, dari mulut ke mulut, kepastiannya (kabar keselamatan keluarga) tidak ada,” kata Surliyadin.

Senyum sempat mengembang di bibir Surliyadin ketika mengetahui bahwa ayah dan kakak-kakaknya selamat. Meskipun dalam keadaan memprihatinkan akibat mengalami luka parah dan kelelahan, tetapi pria kelahiran 1990 ini tetap mensyukuri hal tersebut. Namun, senyum tersebut berubah seketika ketika mengetahui bahwa sang ibunda tercinta masih belum ditemukan sampai hari ini.

“Jadi dari situ, ternyata selamat, hanya luka-luka parah saja rata-rata. Tinggal mencari mama saja. Kami carilah mama sampai berbulan-bulan bisa dibilang, dua bulan," katanya.

"Jadi si kakak selamat, semuanya aman, yang nggak ketemu si mama. Papa ngecek di pagar tempat terakhir itu, memang dapat potongan baju terakhir mereka, termasuk mama. Hanya saja prediksi kami, sudah diambil dan dimasukkan ke kuburan massal. Jadi, hari pertama itu kuburan massalnya di Lambaru dan ketika kami ziarah ke sana,” sambung Surliyadin dengan mata berkaca-kaca.

Selepas pantang menyerah mencari kabar sang ibunda, Surliyadin sekeluarga pun mencoba untuk mengikhlaskan kejadian pilu ini. Walau terasa menyakitkan, doa terbaik juga terus dikirimkan untuk melepas kepergian almarhumah ke pangkuan Sang Pencipta.

“Kami berpikir (almarhumah) lupa ingatan karena benturan, tetapi memang tidak ada. Kami mencoba ikhlas karena kami sudah berusaha juga mencari. Jadi, kalau ziarah dan berdoa, kami ke kuburan massal,” tutur Surliyadin.

Kejadian pilu dan rasa kehilangan yang dirasakan oleh Surliyadin ini tentu membekas dalam dirinya. Namun, sebagai seorang manusia, ia sadar bahwa keterpurukan bukanlah tempat untuknya hidup. Rasa trauma itu perlahan hilang seiring dengan berjalannya waktu.

“Sehabis kejadian tersebut, beberapa bulan itu malas pergi ke pantai. Karena suara pecahan ombak itu sama persis dengan waktu kejadian," jelasnya.

"Kalau healingnya bisa dibilang tidak ada, yang paling benar ibadah, bersama teman-teman, dan keluarga. Akhirnya sampai satu bulan setengah sudah mulai ke pantai dan sekarang sudah tidak setrauma dulu lagi,” pungkas Surliyadin.

Artikel Tag: Bali United Basketball, Surliyadin, Tsunami Aceh

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/pebasket-bali-united-cerita-soal-tsunami-yang-melanda-di-aceh
592  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini