Payton Pritchard Merasa Ada Tantangan yang Terabaikan

Berita Basket NBA: Payton Pritchard bermain untuk salah satu tim terbaik di NBA. Dia sangat bersyukur atas keberhasilan yang diraihnya, tetapi ada tantangan yang terabaikan.

Dengan skor 27-10, Boston Celtics bukanlah tim terbaik di Wilayah Timur, tetapi mereka tetap diharapkan untuk masuk ke Final NBA, diunggulkan atas Cleveland Cavaliers yang berada di posisi pertama. Boston menikmati peringkat ofensif terbaik kedua dan peringkat defensif terbaik kedelapan di liga, dan bahkan pemain pengganti mereka menawarkan permainan berkualitas tinggi.

Meskipun tim tersebut tentu saja dipimpin oleh Jayson Tatum dan Jaylen Brown, pada malam tertentu pemain yang berbeda dapat meninggalkan jejaknya dalam permainan.

Guard tahun kelima Payton Pritchard difavoritkan untuk memenangkan penghargaan Sixth Man of the Year, tetapi ia sangat menyadari bahwa berada di salah satu tim terbaik di liga ini memiliki tantangan tersendiri. Prichard memainkan peran besar dalam serangan Boston, dengan akurasi tembakan 3 poin sebesar 42% musim ini dan rata-rata 14,8 poin per pertandingan.

Dia belum pernah menjadi pemain inti Boston musim ini, tetapi sering kali menjadi pemain pertama yang turun dari bangku cadangan. Dalam empat musimnya di University of Oregon, ia menjadi pemain inti di semua pertandingan kecuali empat pertandingan dan menjadi pemain All-American di tahun terakhirnya. Transisi dari menjadi bintang NCAA menjadi pemain NBA membutuhkan penyesuaian, dan Pritchard tidak malu-malu tentang hal itu.

"Banyak pemain yang berbeda bisa menutup permainan," kata Payton Prichard di podcast The Young Man and the Three.

"Itu tentang kepercayaan, dan pada akhirnya itu adalah keputusan Joe [Mazzulla]. Secara pribadi, saya tidak melihat pertandingan demi pertandingan, tetapi saya selalu berusaha menemukan cara untuk terus menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.Pertandingan yang buruk, pertandingan yang bagus, itu adalah pembelajaran dan terus maju.”

Artikel Tag: Boston Celtics, Payton Pritchard, NBA