Olimpiade 2024: Stephen Curry Pastikan Bawa Pulang Emas Dari Paris

Stephen Curry sudah memikirkan ini dua tahun lalu, setelah merengkuh gelar NBA keempatnya bersama Golden State Warriors. Satu-satunya yang tersisa untuk dimenangkannya adalah medali emas Olimpiade. Dan di momen pamungkas, dia memastikan medali itu menjadi miliknya.

Setelah memasukkan 9 lemparan tiga angka di semifinal dan mencetak 36 poin, Curry melesakkan 8 dari 12 lemparan tiga angka di final melawan Prancis untuk mencetak 24 poin, sekaligus memastikan AS menang dengan skor 98-87 pada Sabtu (10/8).

Ini merupakan medali emas Olimpiade kelima berturut-turut bagi AS - dan yang ke-17 dalam 20 penampilan sepanjang masa bagi Amerika di pesta olahraga dunia ini.

Stephen Curry melesakkan empat lemparan 3 poin dalam kurun waktu 2:43, termasuk satu lemparan yang memastikan kemenangan dengan 1:19 tersisa. Ini membuat AS unggul 93-84 dan ia berlari di lapangan sambil berteriak, mengibaskan jerseynya agar semua orang dapat melihat tulisan "USA" di bagian depan.

Jika itu belum cukup, satu tembakan lagi menyusul dengan sisa waktu sekitar 30 detik - dengan gestur "selamat tidur" di mana dia meletakkan tangannya di sisi wajahnya.

AS memimpin 14 poin di awal kuarter ketiga, terlihat siap untuk menjauh. Namun serangan dengan cepat menjadi dingin dan lemparan 3 poin Evan Fournier dengan 3:05 tersisa di kuarter itu membuat keunggulan berkurang menjadi 65-59.

Skor sempat mendekat hingga tiga angka. Namun, tak lebih dekat dari itu, berkat Stephen Curry. Pemain berusia 36 tahun itu memasukkan empat lemparan 3 poin dalam kurun waktu 2:12, dan mereka langsung masuk ke dalam sejarah Olimpiade.

"Tembakan yang bagus untuk membuat kami unggul enam angka. Hal itu seperti menentukan segalanya," kata Curry. "Dan kemudian ritme, longsoran pun datang, dan untungnya tiga tembakan lainnya masuk. Itu adalah momen yang sulit dipercaya. Saya diberkati untuk bermain bola basket di level yang tinggi untuk waktu yang sangat lama. Ini adalah peringkat yang sangat tinggi dalam hal kegembiraan dan rasa lega, bisa mencapai garis finis."

Bagi Stephen Curry, itu adalah penantian yang memakan waktu yang lama. Olimpiade tidak pernah pas dalam jadwalnya sampai sekarang. Warga Amerika tidak bisa lebih senang lagi bahwa dia ada di sana untuk turnamen ini.

"Ini adalah segala sesuatu yang saya inginkan," kata Curry. "Dan masih banyak lagi."

Ia mengibaratkannya sebagai Game 7 di laga tandang, dan pada dasarnya memang seperti itu. Dia meraih kesuksesan besar pada saat-saat itu: ledakan 50 poin untuk memimpin Golden State melewati Sacramento pada 2023, dan 27 poin, sembilan rebound, 10 assist untuk memenangkan pertandingan menentukan di Houston pada 2018.

Dan sekarang, ini.

"Penampilan ini berada tepat di atas sana dengan semua pertandingan terhebat dalam kariernya," kata Kerr. "Tembakannya sungguh luar biasa. Namun dalam situasi seperti ini, di laga tandang, di Paris, melawan Prancis untuk memperebutkan medali emas, ini adalah hal yang luar biasa. Tapi itulah yang dilakukan Steph. Dia suka berada di buku cerita."

"Bagi saya mendapatkan medali emas adalah hal yang gila, dan saya berterima kasih kepada Tuhan atas kesempatan untuk mengalaminya," pungkas Stephen Curry.

Artikel Tag: stephen curry