Mengulik Hubungan Kobe Bryant Yang Rumit Dan Tegang Dengan Orangtuanya

Penulis: Hanif Rusli
Rabu 17 Jul 2024, 06:47 WIB
Kobe Bryant bersama sang istri, Vanessa (kiri) dan Kobe Bryant Bersama kedua orangtuanya. (Foto: People Weekly)

Kobe Bryant bersama sang istri, Vanessa (kiri) dan Kobe Bryant Bersama kedua orangtuanya. (Foto: People Weekly)

Ligaolahraga.com -

Kobe Bryant, bintang legendaris NBA, memiliki hubungan yang rumit dan sering kali tegang dengan kedua orangtuanya, Joe dan Pamela Bryant.

Ketegangan dimulai ketika Kobe Bryant jatuh cinta pada Vanessa Laine, seorang wanita Latin yang ia temui saat masih duduk di bangku SMA. Pertunangan mereka yang cepat dan rencana pernikahan mereka menciptakan ketidakpuasan dalam keluarga Kobe, terutama orang tuanya, yang membayangkan masa depan yang berbeda untuknya.

Joe dan Pamela Bryant berharap Kobe akan menikah dengan seorang wanita keturunan Afrika-Amerika, karena mereka percaya bahwa pernikahan semacam itu akan melestarikan warisan budaya mereka dan sesuai dengan harapan mereka untuk kehidupan pribadi putra mereka.

Ketika Kobe Bryant mengumumkan niatnya untuk menikahi Vanessa, kekecewaan orang tuanya terlihat jelas. Mereka takut akan perbedaan budaya dan pengawasan publik yang akan dihadapi putra mereka.

Terlepas dari keberatan orang tuanya, Kobe tidak tergoyahkan dalam cintanya kepada Vanessa. Dia mengagumi kekuatan, ketangguhan, dan dukungan tanpa syarat yang diberikannya. Mereka menikah pada bulan April 2001 tanpa restu dari orang tuanya, yang menandai awal dari keretakan yang membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk disembuhkan.

Ketidaksetujuan keluarga Bryant tidak hanya karena masalah rasial, mereka juga khawatir dengan cepatnya hubungan mereka dan perbedaan usia di antara keduanya. Kobe berusia 21 tahun dan Vanessa berusia 18 tahun. Joe dan Pamela khawatir putra mereka terburu-buru untuk menjalin komitmen yang signifikan tanpa memahami sepenuhnya implikasinya.

Seiring berjalannya hubungan Kobe dan Vanessa, jarak antara Kobe dan orang tuanya semakin melebar. Ketegangan memuncak ketika Joe dan Pamela memilih untuk tidak menghadiri pernikahan putra mereka.

Ketidakhadiran mereka merupakan indikator yang pedih dari perselisihan yang mendalam di dalam keluarga. Tersakiti oleh penolakan orang tuanya untuk mendukung pernikahannya, Kobe Bryant mendapati dirinya semakin terasing dari mereka.

Setelah Kobe dan Vanessa menikah pada tahun 2001, ketegangan antara Joe dan Pamela terus berlanjut. Ketika karier Kobe berkembang pesat, membawa Los Angeles Lakers meraih berbagai gelar juara, hubungannya dengan orang tuanya tetap penuh dengan ketegangan dan jarak.

Kurangnya komunikasi dan masalah yang belum terselesaikan semakin memperdalam perpecahan. Terlepas dari permusuhan yang berkembang, Kobe Bryant fokus pada karier dan keluarganya, menyalurkan energinya ke dalam bola basket dan menjadi suami dan ayah yang berbakti.

Pada 2003, Kobe dan Vanessa menyambut putri pertama mereka, Natalia. Kegembiraan menjadi seorang ayah terasa pahit bagi Kobe, karena ia merindukan kedua orang tuanya untuk berbagi dalam kebahagiaan keluarganya yang sedang tumbuh.

Namun, hubungan yang tegang tetap ada, dengan Joe dan Pamela yang masih tidak setuju dengan pilihan putra mereka.

Situasi memburuk pada tahun 2013 ketika Joe dan Pamela mencoba melelang beberapa memorabilia Kobe tanpa persetujuannya. Hal ini menyebabkan pertarungan hukum yang dipublikasikan secara luas, yang semakin merenggangkan hubungan mereka.

Kobe Bryant merasa sangat dikhianati oleh tindakan orang tuanya, dan gugatan hukum hanya memperlebar jurang pemisah di antara mereka.

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, pernikahan Kobe dan Vanessa tetap bertahan. Mereka menyambut putri kedua mereka, Gianna, pada 2006, diikuti oleh Bianka pada 2016, dan Capri pada 2019. Kobe berdedikasi pada keluarganya, dan cintanya pada putri-putrinya terlihat dari komitmennya untuk menjadi ayah yang hadir dan terlibat.

Selama bertahun-tahun, hubungan Kobe Bryant dengan orang tuanya tetap tegang, meskipun sesekali ada upaya untuk berdamai. Dia tidak pernah putus asa bahwa suatu hari nanti mereka dapat menemukan titik temu dan menyembuhkan ikatan mereka yang retak.

Kesuksesan besar Kobe Bryant di lapangan basket dan upayanya untuk membangun keluarga yang kuat bersama Vanessa adalah pencapaian yang ia harapkan dapat dirangkul dan dirayakan oleh kedua orang tuanya.

Tragisnya, hidup Kobe harus berakhir pada 26 Januari 2020, ketika ia dan putrinya Gianna meninggal dalam kecelakaan helikopter. Kehilangan yang menghancurkan ini mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia olahraga dan sekitarnya.

Setelah tragedi tersebut, keluarga Bryant, termasuk Joe dan Pamela, berkumpul bersama dalam suasana berkabung. Peristiwa memilukan tersebut menjadi pengingat yang pedih akan kerapuhan hidup dan kekuatan cinta keluarga yang abadi, terlepas dari konflik dan kesalahpahaman yang telah mendefinisikan hubungan mereka selama ini.

Dalam kesedihan bersama mereka, ada rasa rekonsiliasi, pengakuan diam-diam akan ikatan yang tak terpatahkan yang selalu ada di antara Kobe dan orang tuanya, tidak peduli seberapa tegangnya hubungan itu.

Meninggalnya Joe Bryant pada 16 Juli 2024, menambah lapisan kesedihan lain pada kisah keluarga Bryant. Vanessa Bryant, yang masih berduka karena kehilangan suaminya, Kobe, dan putrinya, Gianna, berbagi belasungkawa dan renungannya di media sosial.

Pesannya yang menyentuh hati mengisyaratkan hubungan yang kompleks antara Kobe dan orang tuanya, yang ditandai dengan cinta dan ketegangan yang belum terselesaikan.

"Turut berduka cita setelah mendengar kabar meninggalnya ayah mertua saya," tulis Vanessa di Instagram Story-nya. "Kami berharap segalanya akan berbeda. Meskipun waktu yang kami habiskan bersama hanya sedikit, dia selalu manis dan menyenangkan untuk berada di dekatnya. Kobe sangat mencintainya. Doa kami untuk keluarga."

Kata-kata Vanessa menggarisbawahi cinta dan rasa hormat yang abadi yang dimiliki Kobe kepada ayahnya, terlepas dari kesulitan yang telah mendefinisikan hubungan mereka.

Joe, yang dikenal dengan panggilan "Jellybean" semasa bermain basket, memiliki pengaruh yang signifikan dalam kehidupan dan karier awal Kobe.

Artikel Tag: Kobe Bryant

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/mengulik-hubungan-kobe-bryant-yang-rumit-dan-tegang-dengan-orangtuanya
175  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini