Made in France: Bagaimana Bola Basket Prancis Hasilkan Talenta-Talenta NBA
Popularitas bola basket terus meningkat di Prancis, dengan antisipasi yang meningkat seiring dengan semakin dekatnya Olimpiade Paris. Antusiasme bola basket Prancis yang terus meningkat ini terlihat dari meningkatnya jumlah talenta muda yang masuk ke NBA.
Kebangkitan Bola Basket di Prancis
Darius Pollock, seorang warga Paris berusia 20 tahun, merupakan contoh dari budaya bola basket yang sedang berkembang di Prancis.
Ditemukan sedang berlatih tembakan 3 angka di dekat gereja Saint Paul yang bersejarah, Pollock adalah bagian dari komunitas penggemar bola basket yang sedang berkembang di ibu kota Prancis.
Kegembiraan seputar pendakian Victor Wembanyama menjadi bintang NBA telah memicu gairah nasional untuk olahraga ini.
"Ini telah membuka sesuatu di Prancis," kata Pollock, merefleksikan semangat baru yang ditemukan di negara ini terhadap bola basket.
Konteks Historis dan Lonjakan Terbaru
Bola basket Prancis memiliki sejarah panjang dalam menghasilkan pemain NBA, dengan Tony Parker, juara NBA empat kali, menjadi salah satu tokoh yang paling terkenal.
Baru-baru ini, Rudy Gobert telah mendapatkan pengakuan sebagai Pemain Bertahan Terbaik NBA. Kemunculan Wembanyama, seorang talenta generasi yang merupakan pilihan utama dalam draft NBA tahun lalu, semakin mempercepat tren ini.
Tahun ini, pemain asal Prancis Zaccharie Risacher, Alexandre Sarr, dan Tidjane Salaün diproyeksikan menjadi pemain dengan pilihan tertinggi dalam draft NBA.
Pemain lokal seperti Antonin Guezel mendapatkan inspirasi dari kisah-kisah sukses ini. "Itu membuat mimpi NBA tampak seperti mungkin," kata Guezel, menekankan dampak dari melihat sesama warga Paris berhasil mencapai NBA.
Meningkatkan Partisipasi
Bola basket menjadi semakin populer di Prancis, dengan sekitar 750.000 orang terdaftar di klub-klub bola basket-sebuah peningkatan yang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Pertumbuhan bola basket Prancis ini mencerminkan tren di Amerika Serikat, di mana banyak orang bermain bola basket secara informal, menyoroti daya tarik olahraga ini secara universal.
Lindsay Krasnoff, seorang sejarawan olahraga, mencatat bahwa bola basket tidak pernah sepopuler ini di Prancis. "Di semua lapangan yang saya lewati sekarang, selalu ada orang yang bermain," katanya, menggarisbawahi daya tarik olahraga ini secara luas.
Lapangan Ikonik dan Budaya Kompetitif
Paris memiliki banyak lapangan basket yang ikonik, seperti yang ada di belakang Halle Carpentier dan Jemmapes, di mana pertandingan-pertandingan berenergi tinggi berlangsung setiap hari.
Lapangan-lapangan ini, yang mengingatkan kita pada lapangan West 4th Street yang terkenal di New York City, adalah sarang permainan kompetitif dan budaya bola basket yang semarak.
Lina Redjem, satu-satunya wanita di antara banyak pemain yang menunggu untuk bermain di Jemmapes, menggambarkan atmosfer kompetitif: "Jika Anda melakukan pelanggaran di sini, Anda dianggap lemah. Jadi, tutup mulut Anda."
Mengembangkan Bakat
Keberhasilan bola basket Prancis berakar pada sistem pengembangan bakat yang kuat.
Institut Olahraga, Keahlian, dan Performa Nasional (INSEP), yang didirikan pada tahun 1975, telah berperan penting dalam membina para atlet elit, termasuk bintang bola basket seperti Tony Parker.
Prospek saat ini seperti Tidjane Salaün juga datang melalui INSEP, mendapatkan manfaat dari program pelatihan yang ketat.
Gilles Thomas, direktur bola basket INSEP, memuji pendekatan identifikasi dan pengembangan bakat yang sistematis dari institut ini atas keberhasilannya. "Para pemain yang luar biasa ditemukan sejak dini," jelasnya.
Kontribusi Klub dan Aspirasi NBA
Klub-klub bola basket Prancis juga memainkan peran penting dalam mengembangkan talenta muda. Wembanyama, misalnya, mengasah kemampuannya di Nanterre dan ASVEL sebelum bergabung dengan Metropolitans 92 di Paris. Risacher, pemain muda terbaik Liga Prancis musim lalu, mencontohkan gaya permainan Prancis, yang menggabungkan atletisitas dengan ketajaman taktis.
David Kahn, presiden klub bola basket Paris dan mantan eksekutif NBA, percaya bahwa popularitas bola basket di Prancis akan segera menyaingi popularitas sepak bola. "Beberapa anak yang mungkin tumbuh besar dengan bermain sepak bola, kini mulai memikirkan bola basket," kata Kahn.
Peluang Olimpiade
Olimpiade Paris yang akan datang merupakan kesempatan emas bagi bola basket Prancis untuk merebut lebih banyak hati dan pikiran. Dengan adanya Wembanyama dalam daftar pemain putra, ekspektasi menjadi tinggi. Tim putra nyaris gagal meraih emas di Olimpiade terakhir, sementara tim putri mendapatkan perunggu di Tokyo.
"Olimpiade kali ini akan menjadi semacam lompatan, efek trampolin," prediksi Kahn, meramalkan lonjakan popularitas bola basket di Prancis.
Artikel Tag: bola basket Prancis
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/made-in-france-bagaimana-bola-basket-prancis-hasilkan-talenta-talenta-nba
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini