Jeremy Lin Sedih Lihat Orang Asia Dikasari oleh Warga AS

Penulis: Viggo Tristan
Rabu 24 Feb 2021, 18:39 WIB
Jeremy Lin sedih dengan maraknya kasus kekerasan terhadap orang Asia di Negeri Paman Sam.

Jeremy Lin sedih dengan kasus kekerasan yang menimpa orang Asia di Amerika Serikat.

Ligaolahraga.com -

Berita Basket NBA : Eks pebasket profesional NBA yaitu Jeremy Lin mengomentari maraknya kasus kekerasan atas orang Asia di Negeri Paman Sam. Lin selaku pemain keturunan Taiwan turut sedih dengan tindakan diskriminasi itu.

Belakangan ini, banyak sekali warga Amerika Serikat melakukan tindakan kekerasan terhadap orang Asia yang merantau di negara mereka. Alasan utamanya adalah propaganda bahwa orang Asia merupakan pembawa utama pandemi Virus Corona (virus ini berasal dari Wuhan pada mulanya). Lin sendiri tahu rasa kesal dari warga Amerika Serikat karena mereka harus terkurung cukup lama akibat pandemi. Akan tetapi tidak seharusnya mereka meluapkan emosinya dengan mengasari orang dari ras lain.

"Saya merasa kasihan kepada mereka yang menyimpan kebencian terhadap orang lain. Padahal mereka belum mengenalnya, hanya berdasarkan warna kulit saja. Saya ingin berbicara bahwa bukan itu cara untuk menyikapi perbedaan. Sejujurya, saya marah, tapi saya juga sedih dengan keadaan yaang terjadi sekarang," ucap Lin saat diwawancara oleh media setempat.

"Saya munafik untuk mengatakan anti-rasisme, sementara saya hanya membela orang-orang keturuan Asia. Jelas ada hal yang lebih besar seharusnya bisa dibuat, seperti persatuan dan solidaritas," tukasnya sekali lagi.

Lin berharap permasalahan itu dapat segera terselesaikan. Dalam wawancaranya itu, ia juga mengatakan bahwa orang-orang harus mencari cara lain agar bisa bersatu. Sebagai contoh, basket dapat menyatukan semua orang tanpa memandang ras tertentu.

Artikel Tag: Jeremy Lin, NBA

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/jeremy-lin-sedih-lihat-orang-asia-dikasari-oleh-warga-as
6376  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini