Finansial Louvre Surabaya Terbantu Dengan Penjualan Merchandise

Berita Basket Indonesia : Pandemi Virus Corona membuat kompetisi IBL harus dihentikan sementara waktu sejak bulan Maret lalu. Dengan diberhentikannya kompetisi, otomatis sejumlah tim harus mengalami kerugian. Tidak sedikit dari mereka yang harus memutar otak supaya terhindar dari kebangkrutan.

Louvre Surabaya sebagai tim baru beruntung mereka masih bisa bertahan berkat tingkat penjualan merchandise yang tinggi. Hal ini diungkapkan secara langsung oleh pemilik tim yakni Erick Herlangga. Ia mengatakan bahwa sejak awal Louvre memang menitikberatkan branding tim supaya dikenal sebagai klub yang ramah serta dekat dengan fans.

Berkat branding yang bagus itu, tingkat penjualan merchandise tetap laris walaupun harganya tergolong mahal dibandingkan dengan tim lain. Dana yang didapatkan dari penjualan lantas bisa digunakan untuk menutup lubang sementara akibat pandemi Virus Corona.

“Sejak awal, kami branding ditonjolkan. Terus ada koneksi dengan fans. Kami juga buat konten-konten, ada video-video. Kami membuat reality show yang melibatkan emosi penonton. Kami buat video, wawancara, interaktif, kami buat seintimate mungkin dengan fans. Hasilnya ya sekarang, ketika pandemi, merchandise sukses semua terjual," ucap Erick saat diwawancara oleh media setempat.

Tidak hanya fokus di kota Pahlawan, Erick bahkan bertekad untuk terus meluaskan nama Louvre hingga penjuru kota-kota lain di tanah air. “Selain itu, meski tim di Surabaya, kami membuka diri untuk sekolah di kota lain. Jadi ketika di Jogja atau Bandung, ada 300 orang datang untuk latihan bersama,” tutupnya.

Artikel Tag: IBL, Louvre Surabaya, Erick Herlangga, Virus Corona