Dwight Howard Menyesal Meninggalkan Lakers Tahun 2013 Lalu

Berita Basket NBA: Dalam penampilannya di podcast-nya, mantan bintang NBA, Dwight Howard mengenang kembali beberapa kesalahan terbesar dalam kariernya. Dalam momen refleksi yang jujur, ia bahkan mengaku menyesal meninggalkan Lakers pada tahun 2013 lalu.

“Jika dipikir-pikir lagi, saya membuat keputusan yang emosional,” kata Dwight Howard. “Itu sangat emosional, dan saya dengar itu tidak bagus. Mereka bilang Kobe [Bryant] bilang dia ingin saya bertahan, tapi saya tidak tahu, saya tidak tahu. Saya berharap saya bisa kembali dan berpikir, biarkan saya membuat keputusan ini dengan bijak, mempertimbangkan semuanya. Saya rasa saya belum mempertimbangkan keputusan saya dengan baik pada saat itu. Emosi saya menguasai diri saya.”

Dwight Howard, 8x All-Star, akan selamanya menjadi legenda NBA dan dia berhasil memenangkan kejuaraan bersama Lakers pada tahun 2020. Namun karier Howard juga merupakan salah satu bagaimana-jika terbesar dalam sejarah bola basket modern. Seandainya dia melakukan beberapa hal secara berbeda, atau mengubah satu keputusan saja, masa jabatannya di NBA mungkin akan dikenang dengan lebih baik. Setelah direkrut pertama secara keseluruhan pada tahun 2004, Howard langsung menjadi bintang, dengan rata-rata mencetak 17,6 poin, 12,3 rebound, dan 1,9 blok per game dengan 60% tembakan pada tahun ketiganya di liga.

Setelah 8 tahun bersama Magic, dan hanya satu kali perjalanan ke Final untuk membuktikannya, Howard terpaksa keluar pada musim panas 2012, ketika dia ditukar ke Lakers dalam kesepakatan empat tim blockbuster yang melibatkan Arron Afflalo, Al Harrington, Nikola Vucevic, Maurice Harkless, Josh McRoberts, Christian Eyenga dan beberapa draft pick masa depan.

Awalnya, Dwight sangat bersemangat untuk bergabung dengan Lakers dan para penggemar senang memiliki pria besar yang kembali berseragam Ungu dan Emas. Dipasangkan dengan Kobe Bryant dan Steve Nash, Lakers berharap bisa kembali bersaing memperebutkan gelar. Dwight mencetak rata-rata 17,1 poin, 12,4 rebound, dan 2,4 blok per game pada musim 2012-2013, tetapi dia tidak pernah cocok dengan daftar tersebut.

Sebagai sebuah tim, Lakers finis di urutan ke-7 di Barat tahun itu dengan rekor 45-37. Kobe harus menempatkan tim di punggungnya hanya untuk lolos ke babak playoff, dan ketika Bryant mengalami cedera Achilles pada bulan April, mereka kehilangan peluang untuk melaju. Di balik layar, Dwight berselisih dengan Kobe dan mereka tidak pernah mengembangkan ikatan yang diperlukan untuk sukses. Kepribadian Howard yang santai dan konyol sangat kontras dengan sikap Kobe yang serius dan kompetitif. J

adi ketika Howard menjadi agen bebas musim panas itu, dia mengabaikan tawaran Lakers untuk kembali dengan kontrak baru yang menguntungkan. Sebaliknya, dia menandatangani kontrak dengan Rockets dengan harapan bisa membentuk duo superstar baru bersama James Harden.

Artikel Tag: Dwight Howard, los Angeles lakers, NBA